Ini Dia Tampang Pembunuh Sadis di Ogan Ilir : Serahkan Diri Usai Habisi Korban !

Reporter: Isro |

Editor: Dahlia |

Senin , 23 Dec 2024 - 17:51

Tersangka Rahmad Fauzan diamankan di Mapolres Ogan Ilir untuk penyidikan kasusnya.-Foto : Isro -

ini dia tampang pembunuh sadis di ogan ilir : serahkan diri usai habisi korban !                            koranpalpos.com - rahmad fauzan, atau biasa dikenal sebagai rf, kini resmi ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan sadis yang menewaskan alimin (53), warga desa sungai rambutan, kecamatan indralaya utara, kabupaten ogan ilir.
kasus ini mengungkap sisi kelam emosi manusia, yang dipicu oleh persoalan sepele namun berujung pada tindakan brutal.
peristiwa tragis ini terjadi saat korban alimin, pelaku rahmad fauzan, dan pemilik kebun sawit, andi, sedang membahas upah penjagaan alat berat.
insiden bermula ketika alimin meminta upah sebesar rp 200.000 per malam untuk menjaga alat berat milik andi.
baca juga:kisah haru pasangan lansia yang sempat viral di lubuklinggau : akhirnya meninggal di rs siti aisyah !
baca juga:masih buron: keluarga tahanan lapas kayuagung oki yang kabur diminta kooperatif!
namun, andi hanya mampu menawarkan rp 100.000. negosiasi memanas ketika alimin menurunkan permintaan menjadi rp 150.000.
saat itu, rahmad fauzan ikut menyela pembicaraan, meminta korban untuk mengambil keputusan yang dianggap terbaik.
namun, intervensi ini berujung pada tindakan kasar dari alimin, yang menendang kepala pelaku.
menurut keterangan kasat reskrim polres ogan ilir, akp muhammad ilham, tindakan tersebut memicu emosi rahmad yang merasa direndahkan.
baca juga:tahanan lapas kayuagung yang kabur diimbau nyerah : berikut kronologi lengkap dan daftar tahanan kabur ! 
baca juga:propam polri amankan 18 oknum polisi kasus pemerasan dwp : begini modusnya !
“pelaku emosi karena merasa dihina dan direndahkan saat korban menendang kepalanya. kejadian itu berlangsung saat korban dan pemilik kebun sedang menegosiasikan upah,” jelasnya.
pelaku yang tidak dapat mengendalikan emosinya, langsung mengambil senjata tajam dan melampiaskan kemarahannya dengan membacok alimin hingga tewas.
setelah melakukan aksinya, rf langsung menyerahkan diri ke polres ogan komering ilir (oki).
“pelaku menyerahkan diri ke polres oki karena merasa takut akan amukan massa jika menyerahkan diri di polsek atau polres ogan ilir,” ungkap ilham pada senin, 23 desember 2024.
baca juga:tersangka pembacokan yang menewaskan penjaga kebun sawit terancam hukuman 15 tahun : ini motif sebenarnya ! 
baca juga:pura-pura menemui keluarga : warga sungai keruh embat sepeda motor !
polres oki kemudian berkoordinasi dengan polres ogan ilir untuk penanganan lebih lanjut.
pelaku kini ditahan oleh sat reskrim polres ogan ilir untuk menjalani pemeriksaan intensif.
polisi juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan pelaku dalam aksi pembunuhan tersebut.
berdasarkan penyelidikan awal, rf dijerat dengan pasal 338 kuhp tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
kasus ini kini dalam tahap penyelidikan lanjutan.
“kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk pemilik kebun sawit, andi, yang menjadi saksi utama dalam kasus ini,” tambah ilham.
kasus pembunuhan ini menjadi peringatan penting tentang bagaimana persoalan kecil, jika tidak disikapi dengan kepala dingin, dapat berujung pada tragedi besar.
selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan emosi serta komunikasi yang baik dalam menghadapi konflik.
alimin, yang awalnya hanya ingin memperjuangkan upah yang lebih layak, harus kehilangan nyawanya di tangan rekan kerjanya sendiri.
sedangkan rahmad fauzan kini harus menghadapi konsekuensi hukum atas tindakan brutalnya.
kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi pembelajaran berharga bagi masyarakat akan pentingnya menjaga hubungan kerja dan menyelesaikan konflik secara bijak.
kasus ini juga menjadi sorotan publik di kabupaten ogan ilir dan sekitarnya, mengingat tingkat kekerasan yang terlibat.
polres ogan ilir berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan transparan dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
kejadian tragis ini mengingatkan kita akan pentingnya kesabaran, komunikasi, dan penyelesaian masalah tanpa kekerasan.
semoga insiden serupa tidak terulang kembali dan masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menghadapi konflik di masa depan.