Wacana Polri di Bawah Kemendagri : Tantangan untuk Pembuktian Integritas !
Aktivitas personil kepolisian dalam suatu kegiatan. -Foto : ANTARA -
KORANPALPOS.COM – Wacana penempatan institusi Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mengemuka, memicu berbagai tanggapan dari berbagai kalangan.
Usulan yang pertama kali disampaikan oleh politisi PDIP, Deddy Yevri Sitorus, bertujuan untuk mengurangi potensi intervensi dalam pemilu dan memperjelas fokus tugas Polri dalam pengamanan masyarakat.
Namun, wacana ini menuai berbagai reaksi dan tanggapan dari berbagai pihak.
Praktisi hukum, Sulyaden SH mengatakan, penempatan Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang belakangan menjadi pembahasan hangat di kalangan politisi dan masyarakat, menurutnya perubahan tersebut tidak akan terlalu berdampak pada kinerja Polri selama ini yang sudah cukup baik meski tetap ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal profesionalisme.
BACA JUGA:Kisah Heroik Penyelamatan Ibu dan Bayi dari Banjir Bandang Sukabumi
"Selama ini Polri sudah berada langsung di bawah Presiden, dan saya rasa kinerjanya tidak terlalu terpengaruh jika berada di bawah Kemendagri. Yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan polisi kepada masyarakat," ujar Sulyaden saat diwawancarai, Rabu (4/12).
Namun, Sulyaden juga menyoroti bahwa meski struktur organisasi tidak banyak berubah, yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat saat ini adalah pembenahan dalam aspek internal Polri, terutama profesionalisme dan integritas para anggotanya.
Ia mencontohkan beberapa kasus yang melibatkan anggota Polri, seperti kasus penembakan yang terjadi di Polda Sumatera Barat terkait masalah tambang galian C.
BACA JUGA:Dwi Wahyuni Cheka Resmi Dilantik Jadi Pj. Ketua TP PKK Kota Palembang
BACA JUGA:2 Pelajar Putri di Palembang yang Dilaporkan Hilang Ditemukan di Yogyakarta : Begini Kondisinya !
Menurutnya, kasus-kasus semacam ini hanya merendahkan harkat dan martabat institusi kepolisian.
"Saya kira, yang lebih penting adalah kualitas sumber daya manusia di Polri. Masyarakat butuh polisi yang humanis, jujur, bersih dari korupsi, serta adil dan tidak berpihak dalam penegakan hukum. Kasus-kasus yang melibatkan anggota Polri seperti ini harus bisa dicegah," jelasnya.
Sulyaden juga mengingatkan bahwa Polri harus tetap menjaga independensi dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum.