Ratusan Hektar Kebun Karet di Desa Jungai Tak Produktif Lagi

Reses anggota DPRD Sumsel di Desa Jungai Prabumulih yang menemukan ratusan hectare kebun karet tak produktif.-Foto: Istimewa-
Karena persoalan itulah sambung Iskandar pihaknya meminta bantuan kepada anggota DPRD Provinsi Sumsel dari Dapil 6 untuk mencari solusi terbaik agar masyarakat bisa membuka lahan untuk peremajaan kebun karet.
"Kalau menggunakan alat, itu tergantung apakah alatnya bisa masuk atau tidak. Jika tidak bisa, kami tidak memiliki pilihan lain," imbuhnya.
BACA JUGA:Permudah Izin Berusaha : Pemkab Muara Enim Gelar Sosialisasi NIB !
BACA JUGA:Menteri Transmigrasi Tinjau Kawasan Rencana Pembangunan KTM Telang Banyuasin
Sementara, Amran, salah satu warga Dusun I Desa Jungai, juga menyampaikan harapannya agar petani di desanya diberikan bibit yang berkualitas.
"Bagaimana kami mau berkebun, kami ingin dapat bibit yang bagus," ujarnya.
Warga lainnya, Munir, juga menambahkan bahwa aturan yang melarang pembakaran lahan sangat menghambat pekerjaan para petani.
"Kami minta tolong agar dibukakan lahan dengan alat atau cara lain dan diberikan fasilitas bibit yang bagus. Selain itu, kami juga meminta pupuk dengan sistem dihutangkan melalui Koperasi Unit Desa (KUD) atau diberikan secara gratis," terangnya.
Menanggapi keluhan Masyarakat tersebut, Koordinator anggota DPRD Sumsel Dapil 6, H Ahmad Palo SE, didampingi rekan-rekannya, memastikan bahwa mereka akan menyerap aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya di DPRD Provinsi.
"Hasil reses yang kami terima akan kami perjuangkan dalam APBD perubahan 2025 mendatang," tegasnya.
Ini menunjukkan komitmen DPRD untuk mengatasi masalah yang dihadapi warga.
Ahmad Palo menegaskan bahwa usulan bantuan untuk peremajaan dan bibit akan menjadi prioritas.
"Tadi Pak Syamsul sudah menanggapi ini sebagai tanggung jawab provinsi. Insya Allah beliau akan memperjuangkan di komisi 2," tambahnya.
Sementara itu, anggota DPRD Sumsel Dapil 6, Ismail Hairul Pala, menjelaskan bahwa saat ini pemerintah provinsi telah menyiapkan solusi bagi petani yang ingin membuka lahan perkebunan.
"Kami akan memetakan apa yang perlu dilakukan. Kami berencana memberikan alat untuk membuka lahan sawit dengan cepat," katanya. Ia juga menekankan bahwa solusi ini bukan hanya merupakan tanggung jawab DPRD, tetapi juga merupakan komitmen Gubernur saat kampanye.