PDIP Vs KIM Plus di Pilkada 2024 : Siapa yang Mendominasi di 5 Provinsi Kunci ?
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 menjadi ajang kompetisi yang sengit antara dua kekuatan politik utama, yakni PDI Perjuangan (PDIP) dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:H. Toha Tohet : Tokoh Fenomenal dari Muba yang Menorehkan Sejarah Pilkada !
Di sisi lain, persaingan sengit terjadi di DKI Jakarta, di mana pasangan Pramono Anung dan Rano Karno yang diusung PDIP unggul sementara atas pasangan Ridwan Kami dan Suswono dari KIM Plus.
Namun, hasil hitung cepat menunjukkan belum ada kandidat yang mencapai suara 50%, sehingga kemungkinan besar Pilkada Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran.
Kejutan terjadi di Sumatra Utara, di mana pasangan Bobby Nasution dan Surya berhasil unggul atas pasangan Edy Rahmayadi dan Hasan.
Hasil ini mencerminkan dukungan kuat terhadap Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, yang dikenal sebagai figur muda dengan visi pembangunan yang jelas.
Di luar lima provinsi kunci tersebut, kejutan terjadi di Banten, basis tradisional Partai Golkar. Pasangan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi yang diusung Golkar kalah dari Andra Soni dan Dimyati Natakusumah.
Kekalahan ini menjadi catatan penting dalam dinamika politik nasional, mengingat Banten selama ini dikenal sebagai wilayah yang sulit digoyahkan oleh partai lain.
Pengamat politik Adi Prayitno menyebutkan bahwa hasil Pilkada 2024 tidak jauh berbeda dari prediksi awal, meski ada beberapa kejutan.
"Hasilnya sejalan dengan survei sebelumnya. Di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumut, hasilnya sesuai ekspektasi. Namun, di Banten cukup mengejutkan karena Airin kalah. Di DKI Jakarta, Pramono yang awalnya tidak begitu populer berhasil meningkatkan elektabilitasnya di survei terakhir dan hitung cepat," ujarnya.
Adi juga menyoroti faktor Prabowo Subianto sebagai tokoh sentral dalam KIM Plus.
"Mesin politik Gerindra dan pengaruh Prabowo Subianto sebagai pemimpin pemerintahan memberikan dampak signifikan, terutama dalam membangun koalisi yang solid," tambahnya.
Menurut Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto, faktor ketokohan lebih dominan dibandingkan mesin partai dalam Pilkada 2024.
"Di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi sebagai mantan Pangdam dan Taj Yasin sebagai petahana Wakil Gubernur sudah menjadi favorit pemilih. Di Jawa Barat, ketokohan Dedi Mulyadi tetap kuat. Sementara di Jakarta, Rano Karno yang identik dengan budaya Betawi mampu menarik simpati pemilih," jelasnya.