Pembunuhan Sadis di Banyuasin : Korban Baru Pulang dari Masjid, Pelaku Ditangkap !

Reporter: Zaironi |

Editor: Dahlia |

Jumat , 29 Nov 2024 - 20:59

Keluarga korban mengharapkan pelaku penusukan dihukum mati sesuai dengan perbuatannya.-Foto: Istimewa-

KORANPALPOS.COM - Tragedi pembunuhan yang menimpa M. Saputra Utama (28), warga Jalan GSP 1 RT 33 RW 06, Kelurahan Sukajadi Timur, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban.

Saputra menjadi korban penusukan yang diduga dilakukan oleh Waisal Dwi Putra pada Senin (25/11) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Menurut keterangan sang ayah, Bursah (54), insiden mengenaskan itu terjadi saat korban baru saja pulang dari masjid setelah melaksanakan salat Isya.

Saputra kemudian pergi ke warung untuk membeli rokok.

“Saat kejadian, saya sedang makan. Baru dua suap, tetangga memanggil, mengatakan bahwa anak saya ditusuk orang,” ungkap Bursah, Jumat (29/11).

Mendengar kabar itu, Bursah segera berlari menuju lokasi kejadian. Setibanya di sana, ia mendapati Saputra tergeletak bersimbah darah.

“Anak saya mengalami luka tusuk di bawah leher dan tangan, mungkin saat mencoba menangkis serangan pelaku,” tambahnya.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit Sukajadi Talang Kelapa menggunakan mobil keluarga.

Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Menurut penuturan keluarga, sebelum dibawa ke rumah sakit, Saputra sempat mencoba mencari pertolongan di klinik terdekat, namun usaha itu pun tidak membuahkan hasil.

pembunuhan sadis di banyuasin : korban baru pulang dari masjid, pelaku ditangkap !                            koranpalpos.com - tragedi pembunuhan yang menimpa m. saputra utama (28), warga jalan gsp 1 rt 33 rw 06, kelurahan sukajadi timur, kecamatan talang kelapa, banyuasin, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban.
saputra menjadi korban penusukan yang diduga dilakukan oleh waisal dwi putra pada senin (25/11) malam sekitar pukul 19.30 wib.
menurut keterangan sang ayah, bursah (54), insiden mengenaskan itu terjadi saat korban baru saja pulang dari masjid setelah melaksanakan salat isya.
baca juga:pelajar smk tenggelam di air terjun grand canyon lahat ditemukan tak bernyawa 
baca juga:truk rem blong tabrak motor di jalintim sembawa banyuasin : pengendara tewas di tempat !
saputra kemudian pergi ke warung untuk membeli rokok.
“saat kejadian, saya sedang makan. baru dua suap, tetangga memanggil, mengatakan bahwa anak saya ditusuk orang,” ungkap bursah, jumat (29/11).
mendengar kabar itu, bursah segera berlari menuju lokasi kejadian. setibanya di sana, ia mendapati saputra tergeletak bersimbah darah.
“anak saya mengalami luka tusuk di bawah leher dan tangan, mungkin saat mencoba menangkis serangan pelaku,” tambahnya.
baca juga:fajar dan arwanda sujud syukur : bebas dari lapas muaraenim !
baca juga:polda sumsel gagalkan penyelundupan pupuk bersubdisi : begini modus pelaku !
korban sempat dibawa ke rumah sakit sukajadi talang kelapa menggunakan mobil keluarga.
namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
menurut penuturan keluarga, sebelum dibawa ke rumah sakit, saputra sempat mencoba mencari pertolongan di klinik terdekat, namun usaha itu pun tidak membuahkan hasil.
 baca juga:polda sumsel gagalkan penyelundupan pupuk bersubdisi : begini modus pelaku !
baca juga:ibu hamil muda di banyuasin tenggak larutan pembersih : diduga dilatari masalah ekonomi dan keluarga !
kepergian saputra menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarganya, terutama bagi bursah yang merasa kehilangan anak yang dikenal taat beribadah.
“anak saya rajin ibadah, salatnya tidak pernah tinggal,” katanya.
bursah mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, ia sempat merasakan firasat tidak biasa.
saputra yang biasanya tidak pernah melakukan pekerjaan rumah, mendadak rajin menyapu, mengepel, mencuci pakaian istri dan anaknya, hingga menjemur baju.
“sebelum meninggal, dia juga sempat marah-marah kepada bosnya, itu tidak biasa terjadi,” jelasnya dengan suara bergetar.
saputra meninggalkan seorang istri, nur azizah, dan seorang anak yang masih berusia 1 tahun 6 bulan.
“kami baru saja pulang ziarah ke makamnya. kehilangan ini sangat berat bagi kami,” kata bursah dengan mata berkaca-kaca.
keluarga korban mendesak pihak berwenang untuk memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku.
“kami meminta pelaku dijatuhi hukuman mati. ini sangat tidak adil untuk anak kami yang telah pergi dengan cara seperti ini,” tegas bursah.
keluarga korban mengapresiasi tindakan cepat kepolisian yang berhasil menangkap pelaku.
waisal dwi putra, pelaku yang diduga memiliki motif dendam terhadap saputra, ditangkap di wilayah musi banyuasin (muba) setelah keluarga melaporkan kejadian tersebut melalui aplikasi banpol.
“setelah melapor, kami langsung dihubungi oleh polsek talang kelapa,” ujar bursah.
kapolres banyuasin akbp ruri prasetyo melalui kasat reskrim polres banyuasin, akp teguh prasetyo, mengonfirmasi bahwa pelaku telah diamankan.
“dalam waktu dekat, kasus ini akan dirilis oleh kapolres,” ujarnya singkat.
kasus ini menambah daftar panjang tindak kekerasan di wilayah banyuasin.
kepolisian setempat terus berupaya mengungkap detail motif pelaku dan memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur.
diharapkan, keadilan bagi korban dan keluarganya dapat ditegakkan.
tragedi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya peningkatan keamanan di lingkungan masyarakat.
banyak warga berharap pihak berwenang dapat mengambil langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
selain itu, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap potensi konflik di lingkungannya.
kerjasama antara warga dan pihak kepolisian dinilai menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif.
kepergian saputra meninggalkan luka yang tidak mudah hilang bagi keluarganya. namun, mereka berharap keadilan dapat ditegakkan dengan hukuman yang setimpal bagi pelaku.
“anak saya adalah korban, dia tidak bersalah. kami hanya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya,” ujar bursah dengan nada penuh emosi.
dengan penangkapan pelaku, keluarga korban kini hanya bisa menunggu proses hukum berjalan dan berharap keadilan segera terwujud.
“kami percaya pada hukum di indonesia. tapi kami juga ingin keadilan ini nyata, tidak hanya sekadar janji,” pungkasnya.
tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk terus menjaga hubungan baik di masyarakat dan mencegah konflik yang bisa berujung pada tindakan kriminal.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 30 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan