Anggota DPR Minta Pihak Kalah Pilkada Berlapang Dada
Anggota Komisi II DPR RI Romy Soekarno-Foto: Antara-
Proses rekapitulasi di tingkat kecamatan akan berlangsung hingga Selasa (3/12). Selanjutnya, hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan akan diteruskan ke tingkat kabupaten mulai Jumat (29/11) hingga Jumat (6/12). Proses ini diawasi ketat untuk memastikan transparansi dan keakuratan data.
Romy juga mengingatkan pentingnya sikap sportif dan matang dalam menerima hasil pilkada. Jika ada pihak yang merasa dirugikan atau menemukan dugaan kecurangan, jalur hukum adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
BACA JUGA:Pemenang Sementara Pilwako Pagaralam 2024 : Ludi-Bertha Unggul, Mengalahkan Paslon Incumbent !
BACA JUGA:Pilkada Muaraenim 2024 : Edison-Sumarni Klaim Unggul Suara Berdasarkan Rekapitulasi C1 Tim Relawan !
“Mekanisme hukum telah tersedia melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Gunakanlah jalur tersebut jika merasa keberatan dengan hasil pilkada. Jangan membuat gerakan-gerakan yang justru merugikan masyarakat dan memicu ketegangan,” tegas Romy.
Ia juga meminta semua pihak, termasuk tim sukses dan relawan pasangan calon, untuk menahan diri dan tidak membuat pernyataan atau tindakan yang dapat memperkeruh suasana.
Romy berharap pemimpin yang terpilih dalam pilkada dapat benar-benar bekerja untuk masyarakat. Ia menekankan pentingnya integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan pemerintahan di daerah.
“Pemimpin yang terpilih harus menyadari tanggung jawab besar yang ada di pundaknya. Aspirasi masyarakat yang telah memilih harus diwujudkan dalam program-program nyata yang meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
BACA JUGA:Quick Count SMRC Pilgub Jakarta : Data Masuk 100 Persen, Pram-Doel Unggul 51,03 Persen !
Dalam Pilkada Serentak 2024 ini, partisipasi masyarakat juga menjadi perhatian utama. Romy mengapresiasi tingkat kehadiran masyarakat di TPS yang terus meningkat dibandingkan pilkada sebelumnya. Hal ini menunjukkan kesadaran politik masyarakat yang semakin tinggi.
Namun, ia juga berharap edukasi politik terus dilakukan agar masyarakat dapat memahami pentingnya pilkada dan tidak mudah terpengaruh oleh politik uang atau janji-janji kosong.
“Kesadaran politik masyarakat adalah kunci untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan pendidikan politik agar masyarakat dapat memilih berdasarkan visi dan misi calon, bukan sekadar popularitas atau iming-iming materi,” pungkasnya.
Pilkada Serentak 2024 menjadi ujian bagi kedewasaan politik bangsa. Dalam proses ini, pihak yang menang harus rendah hati, sementara pihak yang kalah harus berlapang dada.
BACA JUGA:Pilwako Prabumulih 2024 : H. Arlan-Frangky Unggul, Ajak Pendukung Kawal Suara Sampai Penetapan KPU !