DBD Melonjak di Sumsel : Perkuat Sinergi Edukasi dan Pencegahan !
Aktifitas pencegahan penyebaran penyakit DBD dengan fogging hingga bagian abate. -Foto : ANTARA -
Pemerhati lingkungan ini juga mengingatkan bahwa selain langkah preventif, pemerintah perlu memperkuat upaya pengendalian DBD dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai, terutama di daerah-daerah yang paling terdampak.
Menurutnya, kolaborasi antara sektor kesehatan dan sektor lingkungan akan sangat efektif dalam memerangi DBD.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Sumsel Trismarwan menambahkan, Dinkes Sumsel menyiapkan antisipasi untuk menekan lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu.
Kepala Dinkes Sumsel Trismarwan di Palembang, Selasa, mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD pihaknya membagikan larvasida ke kabupaten dan kota.
"Kami sudah memberikan surat edaran ke kabupaten kota, nanti juga akan dibagikan larvasida atau abate," katanya.
Ia menjelaskan larvasida tersebut akan ditabur di kolam, bak mandi, atau tempat yang berpotensi berkembangbiak nyamuk aedes aegypti.
"Kami minta masyarakat untuk melakukan 3M+, yakni mengubur, membuang dan juga menutup, serta membersihkan tempat - tempat yang menjadi sarang - sarang nyamuk, serta melakukan pembersihan lingkungan dua atau tiga kali seminggu, terutama di rumah sendiri untuk menerapkan hidup bersih dan sehat," jelasnya.
Trismarwan mengatakan pihaknya juga meminta masyarakat untuk pengaktifan juru jentik nyamuk (jumantik) baik di masyarakat maupun di sekolah.
"Jumantik ini untuk melihat jentik - jentik nyamuk tadi, kalau ada genangan diberikan obat sehingga nyamuk/jentik itu akan mati," kata dia.