DBD Melonjak di Sumsel : Perkuat Sinergi Edukasi dan Pencegahan !
Aktifitas pencegahan penyebaran penyakit DBD dengan fogging hingga bagian abate. -Foto : ANTARA -
KORANPALPOS.COM – Dampak serangan penyakit demam berdarah dangue (DBD) memasuki puncak musim hujan pada November 2024 dapat dikatakan sudah sangat mengkhawatirkan.
Kondisi ini juga terjadi di sejumlah daerah di provinsi Sumatera selatan (Sumsel).
Buktinya dari catatan Dinas Kesehatan Sumsel, jumlah kasus penyakit DBD mengalami lonjakan.
Setidaknya hal ini terlihat dari periode Januari hingga Oktober 2024.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Apresiasi Kodam Sriwijaya
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 22 November 2024 : Hujan Ringan hingga Sedang di Kota-Kota Besar !
Kepala Dinkes Sumsel Trismarwan mengungkapkan, pada periode Januari hingga Oktober 2024 sebanyak 36 orang meninggal karena DBD.
Untuk kasus tertinggi itu terjadi di Palembang, ada 14 orang yang meninggal dunia karena DBD, kemudian di Musi Banyuasin (Muba), serta Banyuasin.
Terkait kasus DBD di Sumsel tahun ini warga merasa cemas dan prihatin atas melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah mereka.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, sebanyak 36 orang meninggal dunia akibat DBD pada periode Januari hingga Oktober 2024, dengan Palembang menjadi kota yang tercatat sebagai penyumbang kematian tertinggi, yakni 14 orang.
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12 Persen Resmi Diterapkan 1 Januari 2025 : Begini Tanggapan Masyarakat !
BACA JUGA:Listrik dan Jaringan Internet Diharapkan Berjalan Normal saat Pilkada 2024
Selain Palembang, daerah lainnya yang juga mengalami lonjakan kasus adalah Musi Banyuasin dan Banyuasin.
Sejumlah warga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penyebaran penyakit ini, yang biasanya terjadi selama musim hujan.