Dari Akselerasi EBT Hingga Pensiun Dini PLTU, PLN Berhasil Jaring 14 Kerja Sama Global dalam COP28
Mulai 30 November-12 Desember 2023, PT PLN (Persero) berhasil menjaring 14 kerja sama dalam agenda transisi energi-Foto: Istimewa -
Adapun ke-14 kerja sama yang dilakukan PLN dalam agenda COP28 adalah sebagai berikut.
Pertama, PT PLN (Persero) menyepakati kerja sama dengan The US National Renewable Energy Laboratory (NREL) terkait studi pengembangan control center PLN.
Kedua belah pihak juga akan mengkaji integrasi sistem jaringan Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
Tiga wilayah tersebut memiliki potensi EBT yang besar sehingga diperlukan sistem jaringan integrasi agar seluruh pasokan listrik bisa dialirkan kepada seluruh masyarakat.
Kedua, PT PLN (Persero) menyepakati kerja sama dengan Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP).
Pengembangan proyek potensial dalam penurunan emisi karbon.
Secara signifikan dalam sektor ketenagalistrikan. PLN bersama GEAPP akan mengakselerasi pencapaian transisi energi yang berkeadilan dan target net zero.
Kemudian infrastruktur kendaraan listrik dan juga pengembangan EBT di Indonesia.
Ketiga, PT PLN (Persero) menyepakati kerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan KfW.
Memanfaatkan Project Development Facility (PDF) yang dikelola oleh PT SMI.
Ditujukan untuk proyek-proyek Pumped Storage Hydroelectric Power Plant dalam rangka percepatan transisi energi di Indonesia.
Nantinya KfW bersama PT SMI akan memberikan dukungan dalam bentuk Feasibility Study dan Environmental & Social Scoping.
Pada tahapan persiapan proyek PLTA Grindulu Pumped Storage 4×250 MW dan PLTA Sumatera Pumped Storage 2×250 MW.
Keempat, PT PLN (Persero) bersama Cirebon Electric Power (CEP), Asian Development Bank (ADB), dan Indonesia Investment Authority (INA) bersinergi dalam percepatan pemensiunan operasional PLTU Cirebon pada Desember 2035. Lebih awal daripada Juli 2042.
Upaya ini mampu menghindarkan emisi hingga 30 juta ton CO2.