Update ! Harga Emas Antam 21 November 2024 : Melonjak Tajam Sentuh Angka Rp 1.508.000 per Gram
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menunjukkan tren penguatan, Kamis (21/11/2024) pagi pukul 08.45 WIB-Foto: Dokumen Palpos-
Harga ini merupakan harga resmi dari Antam yang berlaku di seluruh Indonesia dan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti pergerakan harga emas dunia.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, transaksi penjualan maupun pembelian emas Antam dikenakan potongan pajak.
Untuk penjualan kembali emas dengan nominal lebih dari Rp10 juta, akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5% bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3% bagi non-NPWP. Potongan pajak ini langsung dikurangi dari nilai total transaksi buyback.
Adapun untuk pembelian emas batangan, pembeli dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% bagi pemegang NPWP dan 0,9% bagi yang tidak memiliki NPWP.
Setiap transaksi pembelian emas akan disertai dengan bukti potong pajak PPh 22 yang dikeluarkan oleh pihak Antam.
Kenaikan harga emas ini didukung oleh sejumlah faktor global, termasuk fluktuasi nilai tukar mata uang, ketidakstabilan ekonomi, dan ketegangan geopolitik.
Emas sering kali menjadi pilihan investasi yang aman (safe haven) saat kondisi ekonomi dunia tidak menentu.
Menurut analis pasar logam mulia, harga emas Antam yang mendekati rekor tertinggi memberikan indikasi kuat bahwa investor lokal semakin percaya pada nilai emas sebagai aset yang stabil.
Selain itu, dengan inflasi yang masih tinggi di banyak negara, emas dianggap mampu melindungi nilai kekayaan dari penurunan daya beli.
Di pasar internasional, harga emas spot dan emas berjangka juga menunjukkan tren menguat.
Para analis memprediksi bahwa jika sentimen global terus mendukung, harga emas Antam berpotensi menembus rekor baru dalam beberapa bulan ke depan.
Bagi masyarakat, kenaikan harga emas ini memberikan peluang sekaligus tantangan.
Banyak pemilik emas memanfaatkan kenaikan ini untuk menjual emas mereka dan mendapatkan keuntungan maksimal.
Namun, bagi calon pembeli, harga yang tinggi dapat menjadi kendala untuk mulai berinvestasi.
Siti Rahma, seorang pedagang emas di Jakarta, mengungkapkan bahwa meskipun harga emas naik, minat pembeli tetap tinggi.