Bocah 12 Tahun dengan Berat Badan Hanya 20 Kg : Perjuangan Hidup Anak Tukang Kayu yang Terbaring Lemah !
Diki, seorang anak berusia 12 tahun asal Desa Karang Baru, Margatelang, Banyuasin, kini terbaring lemah di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. -Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Masjid Al Fatah Sediakan Kas Khusus Bagi Anak Yatim
Melihat kondisi yang semakin memprihatinkan, Yayasan UMMI melalui relawan Aksi Kebaikan turut memberikan bantuan dengan mendampingi Diki untuk menjalani pengobatan di Poli Klinik Neurologi Anak di RSMH Palembang.
Aris Lazuardi, seorang relawan dari Yayasan UMMI, mengatakan bahwa bantuan ini diberikan untuk memastikan Diki mendapatkan pengobatan yang ia butuhkan agar kondisi kesehatannya dapat membaik.
"Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anaknya. Namun, dengan kondisi ekonomi keluarga Pak Hasan yang serba kekurangan, tentu mereka mengalami banyak keterbatasan untuk mengupayakan pengobatan yang layak bagi Diki," ujar Aris.
BACA JUGA:Manfaat Kencur : Si Kecil yang Kaya Manfaat bagi Kesehatan dan Kecantikan
BACA JUGA:12 Desa Siaga Tsunami di Indonesia yang Diakui UNESCO : Cek Apakah Desamu Termasuk !
Diki harus menjalani pemeriksaan dan perawatan rutin di RSMH Palembang untuk mengatasi komplikasi penyakit yang dideritanya. Kondisinya sangat rentan dan membutuhkan dukungan yang besar, baik dari segi medis maupun biaya pengobatan yang tentunya tidak sedikit.
Keluarga Diki hidup dalam keterbatasan.
Hasan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kayu, kini tidak dapat mencari nafkah karena harus mengurus Diki di rumah sakit.
Penghasilan harian yang biasanya Rp40.000 hingga Rp50.000 saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Apalagi, dengan kebutuhan biaya pengobatan yang mendesak, keluarga ini semakin sulit memenuhi keperluan sehari-hari.
“Dengan penghasilan yang minim, jangankan untuk biaya pengobatan, untuk makan sehari-hari saja kami sering kali kurang,” ungkap Hasan, sambil mengelus kepala Diki yang terbaring lemah.
Hasan dan Nursida sangat berharap ada dermawan yang bersedia membantu pengobatan anaknya.
Sejak satu bulan terakhir, Hasan tidak lagi bekerja untuk menjaga dan menemani Diki di rumah sakit.
Hal ini membuatnya sama sekali tidak memiliki penghasilan.