Diduga Pemanggilan Saksi Tidak Sesuai Prosedur : Keluarga Minta Usut Tuntas Senpi yang Digunakan Amir !

Keluarga korban minta usut tuntas kepemilikan senpi yang digunakan Amir untuk mengancam Hamsi.-Foto : Maryati-
Kedua, lanjut Indra. di dalam berkas perkara yang telah dinyatakan P21, perkara itu jelas ditulis itu perkara Undang-Undang Darurat artinya mengenai senpi.
Tetapi dalam SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara) yang ada di dalamnya tidak disebut ada alat buktinya itu senpi.
BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Logistik Pilkada Muba Aman
BACA JUGA:Polda Sumsel Gelar Sosialisasi Bakomsus 2025 : Fokus Ketahanan Pangan di SMKN 1 Gelumbang !
"Dan ini senpi itu menurut informasi yang kami peroleh adalah senpi organik
Saya minta dengan hormat petinggi kepolisian usut itu, darimana senjata itu bisa dipegang oleh sipil, itu senjata punya negara, itulah yang kita harapkan supaya due process of law," katanya.
Indra juga berharap petinggi negara ini terutama kepolisian dan kejaksaan bisa mengcover masalah ini menjadi perkara yang membesarkan hati rakyat bahwasanya ada kebenaran dan keadilan.
Sementara itu, sidang perdana pengancaman Hamsi oleh mantan kepala desa (kades) yang disebut dijawdakan Kamis (7-11-2024), sekitar pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA:Dinsos Muara Enim Tetapkan Data Sementara Peserta Asuransi Kematian
BACA JUGA:Kunjungi Ogan Ilir : Kapolda Sumsel Beri Bantuan Sembako, Pelayanan Kesehatan, Bagi Kursi Roda !
Namun pantauan palpos hingga pukul 13.00 WIB sidang perkara pengancaman dengan senpi tersebut belum juga terlaksana. Sementara kuasa hukum korban dan saksi yang sudah datang sejak pagi dari Muratar masih terus menunggu.
Sekedar mengingatkan,Insiden menegangkan terjadi di depan Kantor Kemenag Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Dusun 07 Desa Karang Anyar Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan, Selasa, 20 Agustus 2024 Sekitar pukul 13.00 WIB.
Seorang mantan kepala desa (kades) Karang Anyar, di Kecamatan Rupit, Muratara, menggancam Hamsi (40), seorang kontraktor, yang hendak memulai pengerjaan pembangunan proyek Kemenag dengan senjata api (senpi).Aksi pengancaman yang terjadi disiang bolong dan disaksikan banyak pekerja, diduga dipicu oleh perebutan tender proyek di Kemenag Muratara.
Untuk lebih detailnya baca bali disini: https://palpos.bacakoran.co/read/13051/mantan-kades-di-muratara-ancam-kontraktor-pakai-senpi-nasibnya-berujung-begini