Kisah Kehidupan Para Pekerja Pengeboran Sumur Minyak dan Gas Pejuang 1 Juta Barel

Suasana salah satu lokasi RIG sumur pengeboran migas pertamina hulu rokan regional 1 zona 4-Foto: Istimewa-

Selain itu sambung Stanley Hendri, hal lain yang kerap membuat jenuh apabila dilokasi pengeboran sulit mengakses sinyal telpon.

“Kalau dulu di lokasi sinyal sering susah didapat, itu membuat kita jenuh tapi itu dulu. Kalau sekarang sudah tidak lagi, sekarang kita bisa komunikasi sama keluarga dan lainnya dengan lancar bisa video call,” ucapnya.

Ketika ditanya apakah dirinya selalu bercerita kepada keluarganya, tentang apa saja yang dikerjakan dilokasi pengeboran.

Stanley menuturkan hanya hal-hal yang menyenangkan saja yang diceritakannya. 

“Kalau mengenai persoalan selama kita bekerja saya tidak pernah cerita sama keluarga, karena kami punya prinsip persoalan di laut (tempat bekerja) tidak boleh di bawa ke daratan (rumah/keluarga) begitu juga sebaliknya. Ini semua agar keluarga tidak mengkhawatirkan kita,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Adi Rachman yang juga bertugas dibagian HSSE. Adi mengaku senang bekerja di sumur pengeboran migas, karena selama bekerja sebagai crew RIG dirinya mendapatkan keluarga baru.

“Di RIG ini semuanya sudah seperti keluarga, dan selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda-beda,” ujarnya.

Dijelaskan Adi Rachman, selama berada dilokasi pengeboran seluruh pekerja harus dapat mengatur antara waktu kerja dengan waktu istirahat dengan baik agar tubuh selalu bugar dan sehat.

Sebab menurut ia, bekerja dipengeboran membutuhkan stamina tubuh yang baik. 

“Kalau kita lagi tidak bekerja, harus kita manfaatkan dengan baik mulai dari nonton tv, komunikasi dengan keluarga, olahraga kecil sampai dengan waktu istirahat (tidur). Kalau kurang tidur khawatirnya pada saat bekerja menjadi tidak konsentrasi ini bisa berisiko,” tuturnya.

Karena itu pula kata Adi Rachman, seluruh pekerja tidak perlu mencuci pakaian sendiri karena sudah ada petugas yang mencuci pakaian.

“Kita disini khusus fokus bekerja, urusan nyuci, masak dan lainnya itu ada bagian tersendiri,” tuturnya.

Sementara, Company Man LBK-INF9, Tutut Bayu Februanda menuturkan industri pengeboran minyak dan gas dikenal dengan risiko tinggi.

Proses pengeboran melibatkan berbagai mesin berat, bahan kimia, dan situasi yang dapat berubah dengan cepat.

Oleh karena itu, setiap pekerja di RIG diharuskan untuk memiliki kesadaran yang tinggi terhadap potensi bahaya di sekitar mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan