Jelang Debat Publik Pertama Paslon Wako dan Wawako Prabumulih : Ini Pesan Elman kepada KPU Prabumulih !
Pj. Walikota Prabumulih, H. Elman-Foto : Dokumen Palpos-
“Atribut yang diperbolehkan adalah yang melekat di badan saja,” ungkapnya.
Pembatasan atribut ini diambil guna menghindari potensi konflik yang dapat timbul akibat atribut kampanye yang berlebihan atau bersifat provokatif.
Kebijakan ini juga ditujukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menjaga kesetaraan di antara semua pasangan calon dan pendukungnya.
Dalam debat nantinya, Marta juga menyebutkan bahwa terdapat aturan main khusus terkait isi pertanyaan yang diajukan kepada pasangan calon.
“Pertanyaan-pertanyaannya tidak boleh menyerang personalitas dari pasangan calon,” katanya.
KPU ingin menekankan bahwa debat publik adalah ajang bagi calon walikota dan wakil walikota untuk menyampaikan program kerja dan visi-misi mereka.
Pertanyaan yang disusun haruslah bersifat substantif dan relevan dengan permasalahan di masyarakat, tanpa mengandung unsur yang dapat memancing konflik antarpendukung.
Pilkada Prabumulih 2024 kali ini diramaikan oleh tiga pasangan calon walikota dan wakil walikota.
Pasangan nomor urut 1 adalah H. Arlan dengan wakilnya Frangki Nasril. Nomor urut 2, H. Andriansyah Fikri SH dengan wakil Syamdakir.
Sedangkan nomor urut 3, Hj. Suryanti Ngesti Rahayu (Ngestio Ridho) bersama H. Mat Amin.
Masing-masing pasangan calon diharapkan dapat menggunakan forum debat ini untuk memperkenalkan visi, misi, dan program unggulan mereka kepada masyarakat Prabumulih.
Para paslon juga diminta untuk mengikuti aturan yang berlaku, menjaga etika, dan menjauhi segala bentuk provokasi yang dapat memicu suasana menjadi tidak kondusif.
KPU Prabumulih berharap bahwa debat ini akan berlangsung dalam suasana penuh kehormatan dan demokrasi, sehingga masyarakat bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai visi dan program kerja masing-masing calon.
Ketua KPU Prabumulih, Marta Dinata, menegaskan kembali harapannya agar debat publik pertama ini berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.
Ia berharap masyarakat dapat melihat bahwa Pilkada bukan hanya tentang persaingan politik semata, tetapi juga merupakan upaya untuk menciptakan kepemimpinan yang berfokus pada pembangunan daerah.