Komplotan Begal Bacok di Palembang : 1 Tewas Ditembak, 1 Lagi Ditangkap Polisi !
Komplotan begal meresahkan masyarakat yang ditangkap aparat Polda Sumsel-Foto: Dokumen Palpos-
Dalam sebuah video interogasi yang beredar di grup WhatsApp, Rohib mengakui sudah sembilan kali melakukan aksi begal di wilayah tersebut.
Video tersebut menunjukkan proses interogasi yang dilakukan oleh tim opsnal Unit 2 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.
Saat diinterogasi, Rohib terlihat ketakutan namun mencoba mengelak dengan menyalahkan rekannya yang masih buron, yaitu Ag dan Ad.
"Bener aku itu pak, samo dengan Ag dan Ad, motornyo kujual ke Dd, aku idak pernah bacok, itu yang bacok Ag," ujar Rohib dalam video interogasi tersebut.
Namun, AKP Robert Sihombing, yang memimpin interogasi, menegaskan bahwa Rohib juga ikut terlibat dalam aksi kekerasan.
"Jangan bohong kau, yang bacok jugo kau. Jangan dikit-dikit Ag yang punyo sajam, kau jugo ado," tegas Robert menepis pengakuan Rohib.
Aksi begal terakhir yang melibatkan komplotan ini terjadi pada 23 September 2024, sekitar pukul 01.30 WIB di Simpang Tiga Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL).
Salah satu korban mereka, Alkar Nadiantara (19), seorang pengendara sepeda motor, menjadi korban kekejaman komplotan ini.
Aksi brutal tersebut terekam oleh kamera CCTV yang dipasang di sekitar lokasi kejadian.
Rekaman tersebut kemudian menjadi bukti kunci yang mengidentifikasi kedua pelaku, yaitu Angga dan Rohib.
Dalam rekaman CCTV, terlihat jelas bagaimana kedua pelaku memepet dan menyerang korban dengan kejam sebelum merampas sepeda motornya.
Sepeda motor yang dirampas tersebut, dengan nomor polisi BG 3376 CV, kemudian dijual oleh para pelaku kepada seorang penadah bernama Dd yang saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Video dan foto para pelaku yang terekam CCTV ini juga sempat disebar luas oleh AKP Robert Sihombing melalui akun Instagram pribadinya, dengan harapan agar masyarakat dapat membantu memberikan informasi mengenai keberadaan pelaku.
Meskipun Angga telah tewas dan Rohib telah ditangkap, perburuan terhadap anggota komplotan lainnya terus dilakukan oleh pihak kepolisian.
Dua anggota komplotan yang diketahui bernama Ag dan Ad masih dalam daftar pencarian orang (DPO).