Asal Usul Sungai Lilin di Musi Banyuasin : Dari Rimba Belantara Menjadi Kota Bersejarah di Sumatera Selatan !
Sungai Lilin adalah salah satu kota sekaligus kecamatan yang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia-Foto : Dokumen Palpos-
Dahulu kala, sekelompok penduduk yang berasal dari bantaran Sungai Musi, seperti dari Muara Telang, Sungsang, dan Cinta Manis, datang dan menetap di daerah ini.
Mereka adalah petani dan nelayan yang berprofesi sebagai peladang berpindah.
Salah satu tokoh penting dalam kelompok ini adalah Yai Abdul Manab Bin Kliwon Mudin, seorang tetua yang sangat disegani karena ilmunya yang tinggi.
Makam beliau saat ini bisa ditemukan di daerah Pinang Banjar.
Masyarakat yang datang ini memiliki keterkaitan erat dengan Kerajaan Demak dan Banten, dan mereka membawa serta ajaran agama Islam yang menganut paham Ahlussunnah wal Jama'ah.
Bukti dari sejarah ini bisa ditemukan dalam bahasa yang mereka gunakan serta situs-situs peninggalan yang masih ada hingga saat ini.
Nama Sungai Lilin sendiri terdiri dari dua kata, yaitu sungai yang mengacu pada Sungai Dawas, dan lilin yang berasal dari sarang lebah yang banyak ditemukan di sepanjang sungai kecil ini.
Sungai Lilin dikenal sebagai tempat di mana lebah-lebah madu (repo) berkembang biak.
Madu dari lebah ini tidak hanya digunakan sebagai pengganti gula oleh masyarakat, tetapi sarangnya (yang disebut malam atau lilin) juga dimanfaatkan sebagai sumber penerangan pada malam hari.
Pada masa lalu, masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Lilin kerap mengambil sarang lebah ini untuk dijadikan lilin sebagai penerang.
Karena seringnya aktivitas pengambilan sarang lebah untuk keperluan sehari-hari, masyarakat akhirnya menyebut daerah tersebut sebagai Sungai Lilin.
Hingga kini, nama ini terus melekat dan menjadi identitas kota tersebut.
Sejarah panjang Sungai Lilin tidak terlepas dari keberadaan dusun-dusun tua yang ada di sekitarnya.
Dusun tertua di Sungai Lilin adalah Dusun Kebun Kelapa, yang berada di kawasan pasar Sungai Lilin saat ini. Dusun kedua yang terkenal adalah Dusun Teluk Kemang.
Kedua dusun ini dipisahkan oleh sebuah sungai yang diberi nama Sungai Punggur. Sungai ini menjadi saksi bisu perkembangan wilayah Sungai Lilin sejak masa lampau hingga kini.