Harga Pangan 17 Oktober 2024 : Cabai Rawit Naik Jadi Rp48.570 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Kamis , 17 Oct 2024 - 08:57

Kenaikan harga cabai rawit merah per Oktober 2024,-Foto: Dokumen Palpos-

Sebaliknya, daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami kenaikan harga.

Daging ayam ras naik 6,60 persen atau Rp2.330, menjadi Rp37.630 per kg, sementara telur ayam ras naik 5,81 persen atau Rp1.650, menjadi Rp30.030 per kg.

Kenaikan harga daging ayam dan telur berpengaruh langsung pada kebutuhan protein masyarakat sehari-hari.

Selain itu, produk ini juga menjadi bahan pokok dalam industri kuliner dan makanan olahan, yang berarti bahwa peningkatan harga dapat memicu inflasi di sektor lain.

Harga kedelai biji kering (impor) yang banyak digunakan dalam pembuatan tahu dan tempe juga mengalami kenaikan.

Kedelai biji kering naik 1,21 persen atau Rp130, menjadi Rp10.870 per kg. Gula konsumsi naik sebesar 2,12 persen atau Rp380, menjadi Rp18.340 per kg.

Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana juga naik 2,48 persen atau Rp450, menjadi Rp18.630 per kg.

Sebaliknya, minyak goreng curah justru mengalami penurunan sebesar 1,76 persen atau Rp290, menjadi Rp16.230 per kg.

Kenaikan harga minyak goreng kemasan sederhana ini cukup signifikan mengingat produk ini sering digunakan oleh masyarakat luas, baik di rumah tangga maupun oleh pelaku usaha kecil seperti warung makan.

Harga tepung terigu curah juga mengalami kenaikan 1,48 persen atau Rp150, menjadi Rp10.280 per kg.

Selain itu, harga tepung terigu non-curah juga naik 1,22 persen atau Rp160, menjadi Rp13.270 per kg.

Kenaikan harga tepung terigu dapat berdampak pada industri makanan seperti roti dan kue, yang membutuhkan bahan ini dalam jumlah besar.

Untuk harga jagung di tingkat peternak, tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebesar 14,31 persen atau Rp860, menjadi Rp6.870 per kg.

Kenaikan harga jagung ini dapat berdampak pada sektor peternakan, terutama dalam produksi pakan ternak.

Garam halus beryodium juga mengalami kenaikan sebesar 1,82 persen atau Rp210, menjadi Rp11.630 per kg.

harga pangan 17 oktober 2024 : cabai rawit naik jadi rp48.570 per kilogram !                            koranpalpos.com - harga pangan di indonesia terus menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan pada kamis (17/10) pagi.
menurut laporan yang dirilis oleh badan pangan nasional (bapanas), beberapa komoditas mengalami kenaikan, terutama cabai rawit merah yang melonjak hingga mencapai rp48.570 per kilogram (kg).
selain cabai rawit merah, sejumlah komoditas pangan lainnya juga menunjukkan tren peningkatan harga.
baca juga:harga pangan 16 oktober 2024 : harga telur ayam meroket tembus rp30.520 per kilogram !
baca juga:harga pangan 15 oktober 2024 : daging ayam ras naik menjadi rp36.030 per kilogram, daging sapi turun !
berdasarkan data dari panel harga bapanas yang diambil pada pukul 08.00 wib, kenaikan ini mencakup berbagai jenis bahan pangan pokok seperti beras, bawang, daging, hingga minyak goreng dan ikan.
kenaikan harga pangan paling signifikan terpantau pada beras, salah satu komoditas yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
bapanas mencatat bahwa harga beras premium naik sebesar 2,46 persen atau rp380, menjadi rp15.850 per kg.
baca juga:harga pangan 14 oktober 2024 : cabai rawit turun jadi rp45.870 per kilogram !
baca juga:harga pangan 12 oktober 2024 : telur ayam naik jadi rp29.190 per kilogram !
beras medium juga mengalami kenaikan 1,77 persen atau rp240, kini dihargai rp13.780 per kg.
kenaikan ini tidak hanya terjadi pada jenis beras biasa, tetapi juga pada beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) yang dikelola oleh bulog, yang naik 1,04 persen atau rp130, menjadi rp12.680 per kg.
kenaikan harga beras ini tentu menjadi perhatian karena beras merupakan kebutuhan pokok utama bagi masyarakat indonesia.
baca juga: harga pangan 11 oktober 2024 : bawang merah rp28.720 per kilogram ! 
baca juga:harga pangan 10 oktober 2024 : daging ayam naik rp2.030 menjadi rp36.660 per kilogram !
fluktuasi harga beras sangat mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada ketersediaan dan harga beras yang terjangkau.
selain beras, bawang merah dan bawang putih bonggol juga mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.
bawang merah naik hingga 7,30 persen atau rp2.110, menjadi rp31.030 per kg.
baca juga:harga pangan 9 oktober 2024 : penurunan harga cabai rawit menjadi rp42.270 per kilogram !
baca juga:harga pangan 8 oktober 2024 : bawang merah sentuh rp28.760 per kilogram !
sementara itu, bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan sebesar 3,31 persen atau rp1.320, yang kini diperdagangkan seharga rp41.180 per kg.
kenaikan harga bawang merah dan bawang putih cukup mengkhawatirkan karena kedua jenis bawang ini merupakan bumbu utama dalam masakan indonesia.
bawang merah dan bawang putih sering digunakan dalam berbagai masakan, mulai dari tumis hingga sambal, sehingga kenaikan harga ini dapat memengaruhi biaya hidup masyarakat sehari-hari.
cabai merah keriting dan cabai rawit merah juga menunjukkan peningkatan harga.
cabai merah keriting naik sebesar 4,69 persen atau rp1.420, menjadi rp31.720 per kg.
sementara itu, cabai rawit merah naik hingga 5,13 persen atau rp2.370, kini dihargai rp48.570 per kg.
kenaikan harga cabai, terutama cabai rawit merah, sering kali menjadi masalah yang menonjol bagi konsumen karena cabai merupakan salah satu bahan pokok yang sangat dibutuhkan dalam masakan indonesia.
saat harga cabai melonjak, ini berdampak langsung pada harga makanan jadi, seperti sambal, yang sangat digemari oleh masyarakat.
di antara komoditas protein, harga daging sapi murni justru mengalami penurunan sebesar 1,37 persen atau rp1.850, menjadi rp132.890 per kg.
sebaliknya, daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami kenaikan harga.
daging ayam ras naik 6,60 persen atau rp2.330, menjadi rp37.630 per kg, sementara telur ayam ras naik 5,81 persen atau rp1.650, menjadi rp30.030 per kg.
kenaikan harga daging ayam dan telur berpengaruh langsung pada kebutuhan protein masyarakat sehari-hari.
selain itu, produk ini juga menjadi bahan pokok dalam industri kuliner dan makanan olahan, yang berarti bahwa peningkatan harga dapat memicu inflasi di sektor lain.
harga kedelai biji kering (impor) yang banyak digunakan dalam pembuatan tahu dan tempe juga mengalami kenaikan.
kedelai biji kering naik 1,21 persen atau rp130, menjadi rp10.870 per kg. gula konsumsi naik sebesar 2,12 persen atau rp380, menjadi rp18.340 per kg.
sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana juga naik 2,48 persen atau rp450, menjadi rp18.630 per kg.
sebaliknya, minyak goreng curah justru mengalami penurunan sebesar 1,76 persen atau rp290, menjadi rp16.230 per kg.
kenaikan harga minyak goreng kemasan sederhana ini cukup signifikan mengingat produk ini sering digunakan oleh masyarakat luas, baik di rumah tangga maupun oleh pelaku usaha kecil seperti warung makan.
harga tepung terigu curah juga mengalami kenaikan 1,48 persen atau rp150, menjadi rp10.280 per kg.
selain itu, harga tepung terigu non-curah juga naik 1,22 persen atau rp160, menjadi rp13.270 per kg.
kenaikan harga tepung terigu dapat berdampak pada industri makanan seperti roti dan kue, yang membutuhkan bahan ini dalam jumlah besar.
untuk harga jagung di tingkat peternak, tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebesar 14,31 persen atau rp860, menjadi rp6.870 per kg.
kenaikan harga jagung ini dapat berdampak pada sektor peternakan, terutama dalam produksi pakan ternak.
garam halus beryodium juga mengalami kenaikan sebesar 1,82 persen atau rp210, menjadi rp11.630 per kg.
garam merupakan bahan penting dalam rumah tangga maupun industri makanan, sehingga kenaikan harga garam juga akan berimbas pada berbagai sektor.
kenaikan harga pangan juga merambah ke sektor perikanan. ikan kembung mengalami kenaikan 1,43 persen atau rp530, menjadi rp37.490 per kg.
ikan tongkol naik 6,13 persen atau rp1.930, menjadi rp33.420 per kg. ikan bandeng juga mencatat kenaikan harga sebesar 1,39 persen atau rp460, sehingga dihargai rp33.600 per kg.
kenaikan harga komoditas pangan ini tentunya menjadi tantangan besar, baik bagi konsumen maupun pemerintah.
pemerintah, melalui badan pangan nasional, terus memantau dan melakukan berbagai langkah untuk menjaga kestabilan harga.
salah satu upaya yang dilakukan adalah mengoptimalkan program bantuan pangan non tunai (bpnt) dan menjaga stok cadangan pangan yang dikelola oleh bulog.
dengan lonjakan harga yang terjadi, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam mengatur pengeluaran dan memprioritaskan kebutuhan pokok.
sementara itu, pemerintah terus bekerja untuk menjaga stabilitas harga pangan agar tetap terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 17 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan