Asal Usul dan Sejarah Musi Rawas : Cerita Sungai Musi dan Kejayaan Masa Lalu di Sumatera Selatan !
ama Musi Rawas memiliki sejarah yang kaya dan mendalam yang mencerminkan perjalanan panjang wilayah ini dalam berbagai era pemerintahan dan pengaruh budaya-Foto : Dokumen Palpos-
Salah satu perubahan besar adalah usulan pemindahan ibu kota kabupaten dari Lubuk Linggau ke Muara Beliti.
Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Musi Rawas No. 7/SK/1999, diputuskan bahwa ibu kota Kabupaten Musi Rawas dipindahkan ke Kecamatan Muara Beliti, dan Keputusan DPRD No. 08/KPTS/DPRD/2004 menetapkan nama baru ibu kota serta lokasi pusat pemerintahan yang baru.
Pemindahan ibu kota ini menjadi sangat penting, terutama setelah keluarnya Undang-Undang No. 7 Tahun 2001 yang membentuk Kota Lubuk Linggau sebagai wilayah otonom.
Dengan demikian, Lubuk Linggau tidak lagi menjadi ibu kota Kabupaten Musi Rawas, melainkan berdiri sendiri sebagai kota yang terpisah dan memiliki pemerintahan sendiri.
Saat ini, Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah yang cukup besar dan berbatasan langsung dengan beberapa provinsi serta kabupaten lainnya.
Di bagian utara, Musi Rawas berbatasan dengan Provinsi Jambi, sementara di bagian barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Di bagian selatan, Musi Rawas berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang, dan di bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin serta Kabupaten Muara Enim.
Selain itu, wilayah Musi Rawas meliputi daerah hulu Sungai Musi serta sepanjang aliran Sungai Rawas.
Kedua sungai ini memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, baik sebagai sumber air untuk pertanian maupun sebagai jalur transportasi tradisional.
Sungai Musi sendiri memiliki sejarah panjang sebagai salah satu jalur perdagangan penting di Sumatra, yang menghubungkan wilayah-wilayah di pedalaman dengan pusat perdagangan di pesisir.
Sejarah nama Musi Rawas tidak hanya sekadar kombinasi dari dua kata, Musi dan Rawas, tetapi juga mencerminkan perjalanan panjang wilayah ini melalui berbagai era pemerintahan, mulai dari masa Kesultanan Palembang, kolonial Belanda, pendudukan Jepang, hingga masa kemerdekaan Indonesia.
Nama ini juga mencerminkan kekayaan alam dan budaya yang ada di wilayah ini, terutama keberadaan Sungai Musi dan Sungai Rawas yang menjadi ciri khas kabupaten ini.
Musi Rawas telah mengalami banyak perubahan sepanjang sejarahnya, baik dari segi administrasi maupun perkembangan infrastruktur.
Pemindahan ibu kota kabupaten dari Lubuk Linggau ke Muara Beliti serta pembentukan Kota Lubuk Linggau sebagai wilayah otonom adalah beberapa contoh penting dari dinamika wilayah ini.