Berapa Pagu yang Dihabiskan untuk Infrastruktur Selama 10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo ?

Suasana arus lalu lintas di Gerbang Tol Rangkasbitung-Foto : Antara-

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Buka 5.953 Formasi PPPK 2024 : Peluang Emas untuk Guru, Tenaga Kesehatan, dan Teknis !

Sementara itu, untuk sektor perumahan, yang bertujuan meningkatkan ketersediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, alokasi anggaran sebesar Rp45,04 triliun pada periode pertama dan Rp49,73 triliun pada periode kedua.

Anggaran ini mencakup berbagai program perumahan seperti pembangunan rumah susun, rumah khusus, serta program bantuan stimulan untuk rumah swadaya.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur memiliki dua peran utama, yaitu sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi serta sebagai pemenuhan layanan dasar bagi masyarakat.

BACA JUGA:PSN Sawah Rawa Sumsel Disetujui Presiden : Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

BACA JUGA:Makin Memberatkan ! Tarif BPJS Kesehatan Resmi Naik Per 1 Oktober 2024

Infrastruktur produksi mencakup pembangunan jalan, jalan tol, bendungan, dan pembangkit energi yang berfungsi sebagai motor penggerak perekonomian nasional.

Di sisi lain, infrastruktur yang berfungsi untuk memenuhi layanan dasar meliputi penyediaan air minum, sanitasi, perumahan, jalan, jembatan, dan irigasi yang menjadi modal penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

Keberhasilan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Kementerian PUPR di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing nasional.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, berbagai proyek infrastruktur strategis telah diselesaikan dan dioperasikan, memberikan dampak langsung pada peningkatan efisiensi transportasi, konektivitas wilayah, serta peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi.

Salah satu sektor yang mendapat perhatian besar dalam pembangunan infrastruktur adalah sumber daya air. Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah berhasil membangun 53 bendungan dari total 61 bendungan yang direncanakan.

Bendungan-bendungan ini, seperti Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur, dan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara.

Selain itu, Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat, Bendungan Way Sekampung di Lampung, dan Bendungan Kuningan di Jawa Barat, memiliki peran penting dalam penyediaan air baku, irigasi, pengendalian banjir, serta pembangkit listrik tenaga air.

Bendungan-bendungan ini diharapkan tidak hanya mendukung sektor pertanian dengan menyediakan air irigasi untuk ribuan hektar lahan.

Tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ketahanan air dan ketahanan pangan nasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan