Harga Pangan 28 September 2024 : Cabai Rawit Naik Jadi Rp45.170 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Sabtu , 28 Sep 2024 - 09:30

Harga pangan di Indonesia terus mengalami fluktuasi pada Sabtu, dengan beberapa komoditas mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan-Foto: Dokumen Palpos-

Harga tepung terigu curah tercatat stabil di angka Rp10.150 per kg, sementara tepung terigu non-curah mengalami kenaikan kecil sebesar 0,31 persen atau Rp40 menjadi Rp13.150 per kg.

Stabilitas harga tepung terigu ini penting untuk industri pangan, terutama dalam produksi roti dan kue yang menggunakan bahan ini dalam jumlah besar.

Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni sebesar 5,35 persen atau Rp320 menjadi Rp6.300 per kg.

Kenaikan harga jagung ini sangat mempengaruhi biaya produksi pakan ternak, yang pada gilirannya dapat berdampak pada harga daging ayam dan telur.

Harga garam halus beryodium juga naik sebesar 0,87 persen atau Rp100 menjadi Rp11.600 per kg.

Kenaikan ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi dan distribusi garam.

Perubahan Harga Ikan: Ikan Kembung Naik, Ikan Tongkol dan Bandeng Turun

Harga ikan juga mengalami fluktuasi, dengan ikan kembung mencatatkan kenaikan terbesar sebesar 3,14 persen atau Rp1.180 menjadi Rp38.710 per kg.

Ikan kembung merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, sehingga kenaikan harganya cukup mempengaruhi konsumsi rumah tangga.

Di sisi lain, harga ikan tongkol justru turun sebesar 0,22 persen atau Rp70 menjadi Rp32.000 per kg.

Sementara harga ikan bandeng turun lebih drastis sebesar 2,48 persen atau Rp830 menjadi Rp32.590 per kg.

Penurunan harga ikan ini bisa disebabkan oleh meningkatnya pasokan dari nelayan, sehingga harga jual di pasar pun turun.

Fluktuasi harga pangan seperti yang terjadi pada Sabtu ini menunjukkan dinamika pasar yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik lokal maupun global.

Kondisi cuaca, biaya produksi, distribusi logistik, dan kebijakan perdagangan internasional semuanya berperan dalam menentukan harga komoditas pangan di pasar.

Bagi konsumen, fluktuasi harga ini dapat menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika harga bahan pokok seperti beras, cabai, dan daging mengalami kenaikan yang signifikan.

harga pangan 28 september 2024 : cabai rawit naik jadi rp45.170 per kilogram !                            palembang, koranpalpos.com – harga pangan di indonesia terus mengalami fluktuasi pada sabtu, dengan beberapa komoditas mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan.
berdasarkan data yang dirilis oleh badan pangan nasional (bapanas) pada pukul 08.50 wib, sejumlah komoditas penting seperti beras, bawang, daging, hingga cabai mengalami perubahan harga yang cukup mencolok.
salah satu komoditas yang mengalami kenaikan terbesar adalah cabai rawit merah, yang naik menjadi rp45.170 per kilogram (kg).
baca juga:harga pangan 27 september 2024 : bawang merah naik menjadi rp28.150 per kilogram !
baca juga:harga pangan 26 september 2024 : cabai rawit naik rp2.450 jadi rp48.200 per kilogram !
perubahan harga komoditas pangan seperti beras dan cabai selalu menjadi perhatian utama masyarakat indonesia karena keduanya merupakan bahan pokok dalam kehidupan sehari-hari.
fluktuasi harga pangan ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kondisi cuaca, distribusi logistik, dan dinamika permintaan pasar.
berikut ini adalah rincian perubahan harga komoditas pangan yang tercatat pada hari sabtu ini:
baca juga:harga pangan 25 september 2024 : kenaikan telur ayam ras hingga rp1.210 menjadi rp29.610 per kilogram !
baca juga:harga pangan 24 september 2024 : bawang merah sentuh rp28.790 per kilogram !
berdasarkan data dari panel harga bapanas, harga beras premium mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen atau rp80 menjadi rp15.600 per kg.
kenaikan harga ini diperkirakan akibat faktor distribusi dan pasokan yang sedikit terganggu, serta meningkatnya permintaan masyarakat terhadap beras jenis premium.
di sisi lain, harga beras medium justru mengalami penurunan sebesar 0,15 persen atau rp20, menjadi rp13.600 per kg.
baca juga:harga pangan 23 september 2024 : harga bawang putih melonjak menjadi rp42.400 per kilogram !
baca juga:harga pangan 21 september 2024 : daging ayam ras turun jadi rp34.400 per kilogram !
penurunan ini bisa jadi karena pasokan beras medium dari petani lebih stabil dibandingkan dengan jenis beras premium.
selain itu, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) yang dikelola oleh bulog masih stabil di harga rp12.560 per kg.
selain beras, komoditas bawang juga mencatatkan kenaikan harga. harga bawang merah naik sebesar 1,76 persen atau rp490 menjadi rp28.400 per kg.
baca juga:harga pangan 20 september 2024 : cabai rawit merah naik jadi rp46.310 per kilogram !
baca juga:harga pangan 19 september 2024 : bawang merah sentuh rp29.540 per kilogram !
kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan yang menurun akibat cuaca ekstrem di beberapa daerah penghasil bawang.
begitu pula dengan harga bawang putih bonggol yang mengalami kenaikan sebesar 1,94 persen atau rp770 menjadi rp40.440 per kg.
hal ini mungkin terkait dengan ketergantungan indonesia pada impor bawang putih, sehingga fluktuasi harga internasional turut mempengaruhi harga bawang putih di pasar dalam negeri.
salah satu komoditas yang selalu menjadi perhatian masyarakat adalah cabai.
pada sabtu ini, harga cabai merah keriting mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen atau rp190 menjadi rp32.350 per kg.
meskipun kenaikannya tidak terlalu besar, cabai merah keriting tetap menjadi salah satu komoditas yang harganya mudah berfluktuasi, terutama menjelang musim penghujan.
kenaikan yang lebih signifikan terjadi pada cabai rawit merah, yang naik sebesar 0,24 persen atau rp110 menjadi rp45.170 per kg.
cabai rawit merah sering kali mengalami lonjakan harga yang drastis karena pasokan yang terbatas serta tingginya permintaan, terutama di daerah perkotaan.
harga cabai yang terus naik ini dapat berdampak pada peningkatan harga masakan di pasar tradisional maupun restoran.
harga daging sapi murni juga menunjukkan kenaikan sebesar 0,64 persen atau rp870 menjadi rp135.770 per kg.
kenaikan ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap daging sapi, terutama menjelang hari libur atau acara-acara besar yang biasa diselenggarakan masyarakat indonesia.
begitu pula dengan daging ayam ras yang mengalami kenaikan sebesar 1,36 persen atau rp470 menjadi rp35.110 per kg.
kenaikan harga daging ayam bisa disebabkan oleh biaya produksi yang meningkat, termasuk harga pakan ternak yang turut naik.
selain daging, harga telur ayam ras juga naik sebesar 1,82 persen atau rp520 menjadi rp28.020 per kg.
kenaikan harga telur ayam ras ini mungkin berkaitan dengan meningkatnya permintaan dari industri makanan dan konsumsi rumah tangga.
harga kedelai biji kering impor, yang merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu dan tempe, juga mengalami kenaikan sebesar 0,85 persen atau rp200 menjadi rp11.010 per kg.
hal ini kemungkinan dipicu oleh fluktuasi harga kedelai di pasar internasional, mengingat indonesia masih mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelainya dari luar negeri.
harga gula konsumsi juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,56 persen atau rp100 menjadi rp17.990 per kg.
meskipun kenaikannya relatif kecil, perubahan harga gula tetap menjadi perhatian, terutama bagi industri makanan dan minuman yang bergantung pada bahan ini.
begitu pula dengan harga minyak goreng kemasan sederhana yang naik sebesar 1,05 persen atau rp190 menjadi rp18.350 per kg.
kenaikan harga minyak goreng ini masih dalam kisaran yang wajar, tetapi tetap perlu diawasi mengingat minyak goreng merupakan salah satu komoditas yang sering mengalami gejolak harga.
namun, tidak semua jenis minyak goreng mengalami kenaikan harga.
harga minyak goreng curah justru turun sebesar 0,73 persen atau rp120 menjadi rp16.260 per kg.
penurunan ini bisa jadi karena stok minyak goreng curah yang lebih melimpah dibandingkan dengan minyak goreng kemasan.
harga tepung terigu curah tercatat stabil di angka rp10.150 per kg, sementara tepung terigu non-curah mengalami kenaikan kecil sebesar 0,31 persen atau rp40 menjadi rp13.150 per kg.
stabilitas harga tepung terigu ini penting untuk industri pangan, terutama dalam produksi roti dan kue yang menggunakan bahan ini dalam jumlah besar.
sementara itu, harga jagung di tingkat peternak mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni sebesar 5,35 persen atau rp320 menjadi rp6.300 per kg.
kenaikan harga jagung ini sangat mempengaruhi biaya produksi pakan ternak, yang pada gilirannya dapat berdampak pada harga daging ayam dan telur.
harga garam halus beryodium juga naik sebesar 0,87 persen atau rp100 menjadi rp11.600 per kg.
kenaikan ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi dan distribusi garam.
perubahan harga ikan: ikan kembung naik, ikan tongkol dan bandeng turun
harga ikan juga mengalami fluktuasi, dengan ikan kembung mencatatkan kenaikan terbesar sebesar 3,14 persen atau rp1.180 menjadi rp38.710 per kg.
ikan kembung merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia, sehingga kenaikan harganya cukup mempengaruhi konsumsi rumah tangga.
di sisi lain, harga ikan tongkol justru turun sebesar 0,22 persen atau rp70 menjadi rp32.000 per kg.
sementara harga ikan bandeng turun lebih drastis sebesar 2,48 persen atau rp830 menjadi rp32.590 per kg.
penurunan harga ikan ini bisa disebabkan oleh meningkatnya pasokan dari nelayan, sehingga harga jual di pasar pun turun.
fluktuasi harga pangan seperti yang terjadi pada sabtu ini menunjukkan dinamika pasar yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik lokal maupun global.
kondisi cuaca, biaya produksi, distribusi logistik, dan kebijakan perdagangan internasional semuanya berperan dalam menentukan harga komoditas pangan di pasar.
bagi konsumen, fluktuasi harga ini dapat menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika harga bahan pokok seperti beras, cabai, dan daging mengalami kenaikan yang signifikan.
kenaikan harga pangan ini tidak hanya berdampak pada daya beli masyarakat, tetapi juga dapat memengaruhi inflasi nasional.
pemerintah, melalui badan pangan nasional dan lembaga terkait lainnya, terus memantau pergerakan harga pangan di pasar untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan.
kebijakan seperti operasi pasar dan subsidi harga juga sering kali dilakukan untuk menekan harga pangan yang melonjak.
dengan terus memantau fluktuasi harga pangan, diharapkan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kestabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 28 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan