Harga Pangan 23 September 2024 : Harga Bawang Putih Melonjak Menjadi Rp42.400 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Senin , 23 Sep 2024 - 10:12

Sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, Senin, 23 September 2024-FOTO : ANTARA-

harga pangan 23 september 2024 : harga bawang putih melonjak menjadi rp42.400 per kilogram !                            palembang, koranpalpos.com - harga pangan menjadi salah satu indikator penting yang mempengaruhi ekonomi masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
pada senin, 23 september, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
berdasarkan data yang dihimpun dari badan pangan nasional (bapanas) pada pukul 07.00 wib, harga rata-rata nasional beberapa komoditas seperti bawang putih, cabai merah, dan daging ayam menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi.
baca juga:harga pangan 21 september 2024 : daging ayam ras turun jadi rp34.400 per kilogram !
baca juga:harga pangan 20 september 2024 : cabai rawit merah naik jadi rp46.310 per kilogram !
perubahan harga ini dipantau secara langsung melalui sistem panel harga bapanas yang terus diperbarui setiap harinya.
salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan adalah bawang putih bonggol.
berdasarkan data bapanas, harga bawang putih bonggol melonjak menjadi rp42.400 per kilogram, naik dari harga sebelumnya sebesar rp39.610 per kilogram.
baca juga:harga pangan 19 september 2024 : bawang merah sentuh rp29.540 per kilogram !
baca juga:harga pangan 18 september 2024 : bawang putih naik lagi, tembus rp41.470 per kilogram !
kenaikan ini menjadi perhatian bagi konsumen, mengingat bawang putih adalah salah satu bahan pokok yang digunakan dalam berbagai masakan di indonesia.
kenaikan harga bawang putih ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan cuaca yang memengaruhi produksi bawang putih di daerah-daerah penghasil utama, biaya distribusi yang meningkat, atau pasokan yang terbatas karena hambatan dalam rantai pasokan.
di sisi lain, permintaan yang terus meningkat jelang beberapa perayaan atau kebutuhan rumah tangga harian juga bisa mendorong harga menjadi lebih tinggi.
baca juga:harga pangan 17 september 2024 : cabe merah keriting, bawang merah dan bawang putih turun !
baca juga:harga pangan 16 september 2024 : bawang putih capai rp40.620 per kilogram ! 
selain itu, ketergantungan pada impor bawang putih dari luar negeri juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan harga bisa berfluktuasi dengan cepat.
tidak hanya bawang putih, cabai merah keriting juga mengalami kenaikan harga yang cukup tajam.
dari harga sebelumnya sebesar rp32.770 per kilogram, harga cabai merah keriting naik menjadi rp36.770 per kilogram, meningkat hampir rp4.000 hanya dalam sehari.
baca juga:harga pangan 14 september 2024 : telur ayam naik lagi jadi rp28.610 per kilogram !
baca juga:harga pangan 13 september2024 : harga cabai merah keriting terus naik menjadi rp38.130 per kg !
cabai merupakan salah satu komoditas yang sangat sensitif terhadap perubahan cuaca.
musim hujan yang berkepanjangan atau kondisi iklim yang ekstrem dapat memengaruhi produksi cabai, sehingga stok cabai di pasaran menurun dan harganya pun naik.
bawang merah juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, dengan kenaikan sebesar rp3.000 dari harga sebelumnya, menjadi rp29.440 per kilogram.
kondisi ini membuat para konsumen harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan bumbu dapur sehari-hari.
bawang merah dan cabai merah adalah bahan penting dalam berbagai jenis masakan di indonesia, sehingga kenaikan harganya langsung berdampak pada rumah tangga dan juga pelaku usaha kuliner.
cabai rawit merah, yang sering kali disebut sebagai si kecil cabe rawit karena ukurannya yang kecil namun memiliki rasa pedas yang tajam, juga mengalami kenaikan harga yang signifikan.
pada senin pagi, harga cabai rawit merah tercatat menembus rp48.730 per kilogram, menjadikannya salah satu komoditas pangan dengan kenaikan harga tertinggi.
cabai rawit merah sangat populer di kalangan masyarakat indonesia, terutama untuk menambah rasa pedas dalam berbagai masakan khas nusantara.
kenaikan harga cabai rawit merah ini sering kali terjadi ketika musim hujan, karena tanaman cabai cenderung lebih rentan terhadap penyakit pada kondisi cuaca lembap, yang pada akhirnya mempengaruhi hasil panen.
ditambah lagi, distribusi cabai yang terhambat karena cuaca buruk juga turut mempengaruhi harga di pasaran.
tidak hanya cabai merah, cabai rawit pun sering kali menjadi penyumbang utama inflasi di sektor pangan.
selain bahan bumbu dapur, komoditas daging dan telur juga mengalami kenaikan harga.
harga daging ayam ras, misalnya, tercatat berada di angka rp38.080 per kilogram, mengalami kenaikan dari harga sebelumnya.
begitu juga dengan harga telur ayam ras yang melonjak menjadi rp31.600 per kilogram, naik signifikan dari rp28.250 per kilogram.
kenaikan harga daging ayam dan telur ini cukup dirasakan oleh konsumen, mengingat kedua produk ini merupakan sumber protein hewani yang sering dikonsumsi oleh masyarakat indonesia.
kenaikan harga daging ayam dan telur biasanya terjadi saat permintaan meningkat, misalnya menjelang hari-hari besar nasional, seperti natal, lebaran, atau perayaan lainnya.
selain itu, faktor biaya produksi, seperti harga pakan ternak yang tinggi, juga dapat mempengaruhi harga jual daging dan telur di pasaran.
salah satu komoditas yang selalu menjadi perhatian utama masyarakat adalah beras.
pada senin, harga rata-rata beras premium tercatat di angka rp15.750 per kilogram, sedangkan beras medium dihargai rp13.700 per kilogram.
beras dengan kualitas premium biasanya lebih mahal karena memiliki tekstur dan rasa yang lebih baik, serta proses produksi yang lebih rumit.
selain itu, beras sphp (stabilisasi pasokan dan harga pangan) yang merupakan bagian dari program pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan, dihargai rp12.540 per kilogram.
program ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi harga di pasar.
di tengah kenaikan harga komoditas pangan lainnya, harga minyak goreng curah justru mengalami penurunan.
pada senin, harga minyak goreng curah turun menjadi rp14.990 per liter.
namun, minyak goreng kemasan sederhana justru mengalami kenaikan harga menjadi rp19.260 per liter.
kenaikan harga minyak goreng kemasan ini bisa disebabkan oleh kenaikan biaya produksi dan distribusi, meski harga bahan baku, seperti minyak kelapa sawit, relatif stabil.
harga gula konsumsi juga mengalami kenaikan, tercatat di angka rp18.500 per kilogram.
gula merupakan salah satu komoditas yang sering kali mengalami fluktuasi harga, terutama saat permintaan tinggi, seperti menjelang bulan puasa dan lebaran.
di sisi lain, harga tepung terigu kemasan berada di rp13.460 per kilogram, sedangkan tepung terigu curah lebih murah, yakni rp10.310 per kilogram.
kenaikan harga gula dan tepung terigu ini bisa berdampak pada industri makanan dan minuman, yang menggunakan bahan-bahan tersebut sebagai bahan baku utama.
konsumen juga akan merasakan dampaknya, terutama dalam harga produk makanan olahan yang dijual di pasaran.
selain produk bumbu dapur dan daging ayam, komoditas ikan juga mengalami kenaikan harga.
harga ikan tongkol naik menjadi rp35.430 per kilogram, ikan bandeng rp33.000 per kilogram, dan ikan kembung rp40.360 per kilogram.
ikan merupakan sumber protein hewani yang juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia, terutama di daerah pesisir.
kenaikan harga ikan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan.
namun, berbeda dengan komoditas pangan lainnya, harga daging sapi justru mengalami penurunan.
pada senin pagi, harga rata-rata daging sapi murni turun menjadi rp129.800 per kilogram.
penurunan harga daging sapi ini bisa disebabkan oleh penurunan permintaan di pasar, atau adanya peningkatan suplai dari peternak lokal.
kenaikan harga sejumlah komoditas pangan ini tentu membawa dampak langsung pada konsumen.
bagi masyarakat berpenghasilan rendah, kenaikan harga pangan dapat mengurangi daya beli dan menambah beban pengeluaran harian.
banyak dari mereka yang harus menyesuaikan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
di sisi lain, bagi pelaku usaha di sektor kuliner, kenaikan harga bahan baku seperti bawang, cabai, dan daging dapat mempengaruhi biaya produksi, yang pada akhirnya berdampak pada harga jual produk makanan mereka.
beberapa pelaku usaha mungkin akan menaikkan harga jual, sementara yang lain mungkin harus mengurangi margin keuntungan demi menjaga daya saing di pasar.
kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, seperti bawang putih, cabai merah, daging ayam, dan telur, pada senin 23 september 2024, menunjukkan pentingnya pemantauan harga pangan di indonesia.
data dari badan pangan nasional menjadi sumber informasi penting bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk menyesuaikan strategi konsumsi dan bisnis mereka.
sementara beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, ada pula komoditas lain yang harganya turun, seperti minyak goreng curah dan daging sapi.
perubahan harga ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi cuaca, biaya distribusi, hingga permintaan konsumen.
di tengah fluktuasi harga ini, pemerintah dan pelaku usaha diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan agar harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 20 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan