Sumatera Selatan Urutan 4 Provinsi Rawan Pilkada 2024

Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan saat peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilihan pada Pilkada Serentak 2024, di Palembang, Sabtu (21/9/2024)-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Bawaslu : Narasi Coblos 3 Pasangan Calon Tidak Dapat Dibenarkan

Sementara itu, Massuryati, anggota Bawaslu Sumsel yang membawahi Divisi Pencegahan, Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat, mengungkapkan bahwa skor IKP Sumsel mengalami peningkatan yang signifikan sejak 2022.

Pada tahun tersebut, Sumsel mencatatkan skor kerawanan sebesar 35,07 poin.

Namun, pada tahun 2024, skornya naik menjadi 55,32 poin, menandakan peningkatan potensi kerawanan.

BACA JUGA:Debat Publik Tetap Digelar di Pilkada Ogan Ilir 2024 : Meski Hanya 1 Pasangan Calon !

BACA JUGA:Partai NasDem Umumkan Susunan Pengurus DPP NasDem 2024-2029 : Berikut Nama-namanya !

"Sumsel mencatatkan skor yang cukup besar pada dimensi sosial politik, yakni mencapai 11,41 poin, yang membuatnya berada di peringkat ke-8 secara nasional. Hal ini mengindikasikan adanya kerawanan yang cukup tinggi pada aspek sosial politik di wilayah Sumsel," jelas Massuryati.

Tidak hanya pada dimensi sosial politik, kerawanan di Sumsel juga muncul pada tahapan pencalonan. Skor Sumsel di kategori ini mencapai 13,12 poin, yang menempatkannya di peringkat ke-4 nasional.

Lebih lanjut, Massuryati menjelaskan bahwa dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel, Kabupaten Lahat termasuk dalam kategori kerawanan tinggi.

Sebanyak 11 kabupaten/kota masuk kategori kerawanan sedang, sementara 5 wilayah lainnya dikategorikan sebagai daerah dengan kerawanan rendah.

"Untuk kategori kerawanan tahapan Pilkada, terdapat dua wilayah di Sumsel yang masuk kategori daerah rawan tinggi, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Kabupaten Lahat. Muba memiliki kerawanan tinggi pada dimensi sosial politik, sementara Lahat masuk kategori rawan tinggi pada tahapan pencalonan," jelasnya.

Kendati demikian, Pilkada di Sumsel, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, tidak dikategorikan rawan tinggi pada tahapan kampanye dan pungut hitung.

Namun, kewaspadaan tetap diperlukan pada dua tahapan tersebut karena berpotensi menjadi momen krusial bagi para peserta Pilkada.

"Tidak menutup kemungkinan bahwa pada masa kampanye dan pungut hitung nanti akan muncul kerawanan tinggi. Meski Sumsel tidak masuk kategori rawan tinggi secara nasional, kita tetap harus siap dan waspada. Setiap calon pasti berupaya keras untuk menang, meskipun mereka mengatakan siap kalah," lanjut Massuryati.

Dalam kesempatan yang sama, Massuryati juga mengingatkan seluruh komisioner Bawaslu se-Sumsel untuk menjaga netralitas dalam setiap tahapan Pilkada.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan