Siapa Puyang Siti Mora di Lubuklinggau ? Warisan Leluhur yang Misterius di Tengah Hutan Taba Baru !

Makam Puyang Siti Mora di Di tengah hutan kawasan Taba Baru, Lubuklinggau, Sumatera Selatan-Foto : Dokumen Palpos-

Tidak hanya itu, legenda tentang kemampuan supranatural Puyang Siti Mora dan suaminya Ali Monot juga beredar di kalangan masyarakat.

Mereka diyakini memiliki kekuatan untuk berkomunikasi dengan alam gaib dan mampu memberikan petunjuk kepada keturunan atau orang-orang yang membutuhkan bimbingan spiritual.

Kisah ini semakin memperkuat keyakinan masyarakat bahwa makam Puyang Siti Mora adalah tempat yang keramat dan layak dijaga serta dilestarikan.

Di sekitar makam bulat Puyang Siti Mora, terdapat beberapa makam lain yang diyakini sebagai makam keluarga dan pengikut Puyang Siti Mora.

Makam-makam ini terletak sekitar 50 meter dari makam utama dan sering dikunjungi oleh warga yang ingin menghormati seluruh keluarga leluhur tersebut.

Pemakaman keluarga ini semakin memperkuat ikatan antara leluhur dengan masyarakat setempat, yang percaya bahwa mereka terus memberikan pengaruh dan perlindungan dari alam gaib.

Untuk mencapai lokasi makam Puyang Siti Mora, pengunjung harus menempuh perjalanan melalui jalan setapak yang membelah perkebunan karet, kebun durian, dan kebun kopi milik warga.

Karena letaknya yang cukup terpencil, pengunjung disarankan untuk meminta bantuan warga setempat atau ketua RT setempat untuk menemukan lokasi makam.

Meskipun perjalanannya mungkin melelahkan, aura keramat yang menyelimuti makam ini menjadikan setiap langkah menuju tempat tersebut seakan memiliki makna tersendiri.

Makam keramat Puyang Siti Mora tidak hanya memiliki nilai spiritual bagi masyarakat Taba Baru, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting.

Sebagai salah satu warisan leluhur yang masih ada hingga saat ini, keberadaan makam ini menjadi bukti nyata tentang bagaimana leluhur memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan sosial masyarakat.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan melestarikan situs ini agar generasi mendatang dapat terus menghormati dan mengenang leluhur mereka.

Pelestarian situs-situs bersejarah seperti makam Puyang Siti Mora juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Upaya pelestarian ini tidak hanya melibatkan pemeliharaan fisik situs, tetapi juga penghargaan terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya yang terkandung di dalamnya.

Keramat Puyang Siti Mora di Lubuklinggau adalah salah satu situs bersejarah yang penuh dengan cerita dan mitos tentang leluhur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan