Targetkan Sumsel Bebas Rabies Tahun 2028

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menargetkan bebas virus rabies di wilayah itu pada Tahun 2028. --Foto: Antara

PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menargetkan bebas virus rabies di wilayah itu pada Tahun 2028. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi saat diwawancara di Palembang, Selasa, mengatakan kasus rabies di Sumsel masih fluktuatif dan hingga Mei 2024 sudah mencapai 607 kasus. 

"Di Sumsel terdapat 17 kabupaten dan kota yang memiliki habits atau kebiasaan orang-orang memelihara hewan seperti anjing biasanya untuk penjaga kebun. Sayangnya, banyak pemilik anjing tidak menyadari bahwa hewan peliharaan mereka bisa menjadi sumber penularan rabies jika tidak mendapatkan vaksinasi yang memadai," katanya.

Ia menjelaskan, dalam mencapai target bebas rabies tersebut, pihaknya meluncurkan Program Kendalikan Penyakit Hewan Menular (Kelakar) dan Gerakan Bebas Rabies Sumatera Selatan (Gaesss) sebagai bentuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi pada hewan terutama peliharaan pribadi. Menurut dia, program itu tak hanya berfokus pada penanggulangan rabies tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan kampanye kesehatan hewan lainnya.

"Program Kelakar dirancang untuk menarik perhatian masyarakat dengan pendekatan yang inovatif, tetapi juga meliputi kegiatan lain seperti Kelakar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kelakar Lato-lato, Kelakar LSI dan kelakar-kelakar lainnya. Kalau kita tadi bahasanya cuma bebaskan rabies orang mungkin hanya akan melihat selintas saja, padahal tujuannya sangat serius," jelasnya.

BACA JUGA:Targetkan Peningkatan Produksi Polytam Kilang Plaju

BACA JUGA:Bangun Kesadaran atas Legalitas Produk UMKM

Selain itu, pihaknya berkomitmen akan berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk mendapatkan dukungan baik data maupun pendanaan.

"Tadi kami sudah melihat kabupaten/kota itu ada 19 ribu vaksin yang sudah disiapkan, ada juga yang dari provinsi. Selain itu, informasi dan melakukan tindakan nyata berupa vaksinasi dan sterilisasi," kata Ruzuan. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan