Harga Pangan 10 September 2024 : Bawang Putih Melejit Capai Rp40.580 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Selasa , 10 Sep 2024 - 09:39

Harga bawang putih bonggol naik sebesar Rp960 per kilogram menjadi Rp40.580 per kg, dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp39.620 per kg.-Foto : Dokumen Palpos-

PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Harga sejumlah komoditas pangan di berbagai daerah Indonesia terus mengalami perubahan.

Kenaikan harga terlihat pada beberapa jenis bahan pangan pokok seperti bawang putih, bawang merah, cabai merah keriting, hingga daging ayam ras.

Kondisi ini turut memengaruhi daya beli masyarakat serta dinamika pasar.

Menurut data terbaru dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang diakses pada pukul 08.30 WIB, beberapa harga pangan penting menunjukkan tren kenaikan dibandingkan minggu sebelumnya.

Harga bawang putih bonggol misalnya, tercatat naik sebesar Rp960 per kilogram menjadi Rp40.580 per kg, dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp39.620 per kg.

Ini menjadikan bawang putih sebagai salah satu komoditas yang mengalami kenaikan signifikan.

Selain bawang putih, harga bawang merah juga mengalami kenaikan, dengan rata-rata harga nasional mencapai Rp26.720 per kg.

Kenaikan harga ini dipicu oleh berkurangnya pasokan akibat musim panen yang tidak merata di sejumlah sentra produksi bawang merah di Jawa dan Sumatera.

Selain bawang, komoditas cabai juga mengalami kenaikan yang cukup mencolok.

harga pangan 10 september 2024 : bawang putih melejit capai rp40.580 per kilogram !                            palembang, koranpalpos.com - harga sejumlah komoditas pangan di berbagai daerah indonesia terus mengalami perubahan.
kenaikan harga terlihat pada beberapa jenis bahan pangan pokok seperti bawang putih, bawang merah, cabai merah keriting, hingga daging ayam ras.
kondisi ini turut memengaruhi daya beli masyarakat serta dinamika pasar.
baca juga:harga pangan 9 september 2024 : cabe merah sentuh angka rp41.000 per kilogram !
baca juga:harga pangan 7 september 2024 : telur ayam ras terpantau naik jadi rp28.560 per kg !
menurut data terbaru dari panel harga badan pangan nasional (bapanas) yang diakses pada pukul 08.30 wib, beberapa harga pangan penting menunjukkan tren kenaikan dibandingkan minggu sebelumnya.
harga bawang putih bonggol misalnya, tercatat naik sebesar rp960 per kilogram menjadi rp40.580 per kg, dari harga sebelumnya yang berada di kisaran rp39.620 per kg.
ini menjadikan bawang putih sebagai salah satu komoditas yang mengalami kenaikan signifikan.
baca juga:harga pangan 6 september 2024 : harga bawang putih meroket, tembus rp40.190 per kg !
baca juga:harga pangan 5 september 2024 : beras premium stabil di rp15.520, bawang merah rp25.780 per kilogram !
selain bawang putih, harga bawang merah juga mengalami kenaikan, dengan rata-rata harga nasional mencapai rp26.720 per kg.
kenaikan harga ini dipicu oleh berkurangnya pasokan akibat musim panen yang tidak merata di sejumlah sentra produksi bawang merah di jawa dan sumatera.
selain bawang, komoditas cabai juga mengalami kenaikan yang cukup mencolok.
baca juga:harga pangan 4 september 2024 : daging ayam rp36.910, cabai tembus rp50.010 per kilogram !
baca juga: harga pangan 3 september 2024 : bawang putih capai rp40.310 per kilogram !
cabai merah keriting, yang merupakan salah satu bumbu dapur utama bagi masyarakat indonesia, mengalami kenaikan sebesar rp2.350 per kg menjadi rp38.450 per kg.
kenaikan ini disebabkan oleh fluktuasi cuaca yang mengganggu produktivitas petani di daerah penghasil cabai seperti jawa timur dan sulawesi selatan.
tak hanya cabai merah keriting, cabai rawit merah juga mencatatkan kenaikan harga dengan rata-rata rp46.720 per kg.
baca juga:harga pangan 2 september 2024 : mayoritas harga komoditas naik, daging ayam sentuh rp40.990 per kg !
baca juga:harga pangan 1 september 2024 : minyak goreng turun, cabai rawit merah rp46.490 per kilogram !
kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung mengingat kebutuhan cabai yang tinggi terutama menjelang perayaan atau hari-hari besar.
harga pangan lain yang turut mengalami kenaikan adalah daging ayam ras.
harga daging ayam ras yang sebelumnya berada di kisaran rp33.500 per kg, kini meningkat menjadi rp35.030 per kg.
kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan pasar yang belum diimbangi dengan ketersediaan pasokan yang mencukupi, terutama pasca-hari raya idul adha.
di sisi lain, telur ayam ras juga mengalami lonjakan harga menjadi rp28.520 per kg.
ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi peternak, terutama harga pakan yang mengalami kenaikan, serta tingginya permintaan dari industri makanan olahan dan rumah tangga.
sementara itu, untuk harga ikan laut, salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah ikan tongkol.
harga rata-rata nasional ikan tongkol tercatat mencapai rp31.770 per kg, naik dari rp30.500 per kg pada pekan sebelumnya.
cuaca yang tidak bersahabat dan kondisi nelayan yang terbatas menangkap ikan menjadi penyebab utama kenaikan harga ikan di beberapa wilayah pesisir indonesia.
harga beras juga menjadi perhatian penting dalam dinamika pasar pangan nasional.
saat ini, harga beras premium di pasar nasional mencapai rp15.690 per kg, sementara harga beras medium berada di rp13.740 per kg.
kenaikan ini dianggap wajar mengingat beras merupakan bahan pokok utama bagi mayoritas masyarakat indonesia.
namun, pemerintah terus berupaya menstabilkan harga beras dengan distribusi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (sphp), yang dipatok pada harga rp12.630 per kg.
selain beras, bahan pangan lain yang turut mengalami kenaikan adalah tepung terigu curah, dengan harga rata-rata nasional rp10.180 per kg, dan gula konsumsi yang tercatat sebesar rp18.010 per kg.
harga tepung terigu dipengaruhi oleh naiknya harga gandum di pasar internasional, sementara harga gula konsumsi terkait dengan pasokan tebu yang terganggu di beberapa daerah.
di tengah kenaikan beberapa komoditas, ada pula beberapa harga pangan yang mengalami penurunan.
minyak goreng curah, yang sempat mengalami lonjakan harga beberapa bulan lalu, kini turun menjadi rp16.030 per liter.
penurunan harga ini disebabkan oleh stabilnya pasokan minyak kelapa sawit di dalam negeri, yang juga diikuti oleh turunnya harga minyak goreng kemasan sederhana menjadi rp18.310 per liter.
sementara itu, harga daging sapi murni juga mengalami penurunan menjadi rp131.730 per kg.
penurunan harga daging sapi ini dipengaruhi oleh tingginya impor daging dari negara-negara produsen seperti australia, yang mendukung ketersediaan daging sapi di pasar domestik.
kenaikan harga pangan, terutama pada bahan pokok seperti beras, bawang, dan cabai, tentu berdampak langsung pada masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan ekonomi menengah ke bawah.
bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan yang sangat bergantung pada bahan pangan ini, lonjakan harga dapat mengurangi daya beli dan meningkatkan biaya hidup sehari-hari.
di sisi lain, para pedagang dan distributor pangan juga menghadapi tantangan dalam menjaga stok dan kestabilan harga.
kenaikan harga dari produsen memaksa para pedagang menaikkan harga jual, meski pada akhirnya bisa menurunkan daya beli konsumen.
pemerintah melalui badan pangan nasional dan kementerian perdagangan terus berupaya memantau pergerakan harga pangan di pasar serta melakukan langkah-langkah intervensi jika diperlukan.
misalnya, dalam hal kenaikan harga beras, pemerintah melalui perum bulog telah melakukan operasi pasar dengan menjual beras sphp untuk menstabilkan harga di pasar.
kebijakan serupa juga dilakukan untuk mengendalikan harga minyak goreng dan gula pasir, dengan mengoptimalkan distribusi dan memaksimalkan produksi dalam negeri.
untuk mengatasi kenaikan harga pangan, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemerintah dan masyarakat.
di antaranya adalah:
1. memperkuat ketahanan pangan lokal dengan mendorong produksi bahan pangan di dalam negeri melalui modernisasi pertanian dan perikanan, serta memberikan insentif kepada petani dan nelayan.
2. diversifikasi pangan, di mana masyarakat didorong untuk mengonsumsi sumber pangan lain selain beras dan cabai, seperti umbi-umbian, jagung, dan sayuran lainnya yang lebih terjangkau.
3. mengoptimalkan distribusi pangan agar tidak terjadi ketimpangan antara daerah produsen dan konsumen. pemerintah perlu memastikan infrastruktur logistik yang memadai sehingga distribusi pangan bisa lebih merata dan efisien.
4. meningkatkan cadangan pangan nasional agar pasokan tetap terjaga meskipun ada gangguan produksi atau distribusi di beberapa daerah.
5. menggunakan teknologi untuk memantau harga pangan di pasar sehingga pemerintah bisa lebih cepat mengambil langkah intervensi jika harga mulai tidak stabil.
kenaikan harga pangan memang tidak dapat dihindari sepenuhnya, namun dengan sinergi antara pemerintah, produsen, pedagang, dan konsumen, diharapkan harga-harga ini bisa terkendali dan tidak memberatkan masyarakat.
pemerintah harus tetap waspada terhadap fluktuasi harga pangan dan melakukan intervensi tepat waktu demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 10 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan