Update ! Kurs Rupiah 9 September 2024 : Melemah 97 Poin Menjadi Rp15.378 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan antarbank di Jakarta, Senin pagi, 9 September 2024-Foto : Dokumen Palpos-

Selain itu, BI juga berkomitmen untuk menjaga likuiditas di pasar dengan menyesuaikan kebijakan suku bunga dan melakukan operasi pasar terbuka jika diperlukan.

Namun, langkah-langkah BI ini tentu memiliki keterbatasan, terutama karena faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar lebih sulit dikendalikan.

Oleh karena itu, BI juga mendorong langkah-langkah struktural yang dapat mendukung penguatan ekonomi domestik, seperti mendorong ekspor dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan pokok.

Meskipun rupiah saat ini berada dalam tekanan, ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi mata uang ini di masa mendatang.

Salah satunya adalah dengan mendorong investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke sektor-sektor strategis di Indonesia.

Pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan untuk menarik investor asing, termasuk melalui Omnibus Law dan reformasi regulasi yang mempermudah proses investasi.

Selain itu, diversifikasi ekonomi juga menjadi salah satu kunci untuk memperkuat nilai tukar rupiah.

Dengan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu, seperti komoditas, dan mendorong sektor-sektor baru seperti manufaktur, teknologi, dan jasa, Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan ketahanannya terhadap guncangan eksternal.

Namun, tantangan besar masih ada, terutama dalam hal stabilitas politik dan ekonomi global.

Ketidakpastian mengenai kebijakan perdagangan global, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan moneter negara-negara maju akan terus menjadi tantangan bagi Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukarnya.

Dalam menjaga stabilitas nilai tukar, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan.

Pemerintah harus terus mendorong kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi, sementara sektor swasta perlu berperan aktif dalam meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar global.

Peningkatan ekspor produk non-komoditas, seperti produk manufaktur bernilai tambah tinggi, akan membantu mengurangi defisit transaksi berjalan dan memperkuat cadangan devisa.

Sektor pariwisata juga dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan cadangan devisa.

Dengan upaya yang kuat untuk menarik wisatawan mancanegara serta meningkatkan belanja mereka selama berada di Indonesia, sektor pariwisata dapat memberikan dampak positif bagi nilai tukar rupiah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan