Coklat Dapat Menjaga Kesehatan Jantung, Otak Serta Mengatasi Masalah Kulit dan Rambut

Coklat hitam Lebih dari sekadar camilan manis, ini adalah sumber kesehatan yang kaya akan antioksidan, mampu menjaga jantung, otak, serta merawat kulit dan rambut Anda-Foto: Instagram @anandhafy_photoprops-

Flavonoid dalam coklat membantu memperlambat pembekuan trombosit dalam darah, mengurangi kemungkinan terbentuknya bekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Dengan memperlambat proses pembekuan darah, coklat membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Ini merupakan salah satu alasan mengapa konsumsi coklat hitam secara moderat dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk menjaga kesehatan jantung.

4. Menurunkan berat badan

Konsumsi coklat hitam dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan coklat putih, yang membantu mengurangi nafsu makan dan mendukung upaya penurunan berat badan.

Penelitian menunjukkan bahwa coklat hitam efektif dalam menurunkan berat badan dengan mengurangi rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang.

Coklat hitam yang mengandung 70% kakao atau lebih tinggi dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.

Ini membuat coklat hitam menjadi pilihan camilan yang lebih sehat dalam program penurunan berat badan dibandingkan dengan camilan tinggi gula dan lemak.

5. Proteksi sinar matahari

Penelitian menunjukkan bahwa flavanol dalam coklat dapat memberikan perlindungan terhadap sinar matahari.

Mengkonsumsi coklat yang kaya flavanol selama 3 bulan dapat mengurangi kemerahan kulit akibat paparan sinar matahari dan meningkatkan toleransi kulit terhadap sinar UV.

Efek ini dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk perlindungan kulit saat berada di bawah sinar matahari, tetapi tidak menggantikan penggunaan tabir surya yang sesuai.

Coklat dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan mencegah penuaan dini yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.

6. Mengatasi diare

Sejarah budaya Amerika Selatan dan Eropa sejak abad ke-16 menunjukkan bahwa kakao digunakan sebagai pengobatan untuk diare.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan