Cadangan Batu Bara di Pendopo Sumatera Selatan 1,3 Miliar Ton : Siap Produksi hingga 30 Tahun !

Aktivitas penambangan batubara-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Daftar 7 Kabupaten 'Sultan' di Indonesia : Penghasil Batubara Terbesar dengan Cadangan Melimpah, Juaranya ?

Secara nasional, BUMI berkontribusi terhadap DMO sebesar 25 persen, menjadikannya salah satu pemain kunci dalam menjaga stabilitas pasokan energi nasional.

BUMI mencatat peningkatan produksi batu bara menjadi 37,7 juta ton pada semester pertama tahun 2024, naik dari 35,4 juta ton pada periode yang sama tahun 2023.

Peningkatan produksi ini didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik dan kondisi cuaca yang lebih mendukung, dengan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan KPC.

BACA JUGA:Fakta Unik Kabupaten Lahat : Kaya Batubara, Jumlah Penduduk Miskin Nomor 2 di Sumatera Selatan !

BACA JUGA:Produksi Batubara Sumsel Sepanjang 2023 Capai 94 Juta Ton

Meskipun produksi batu bara meningkat sebesar 7 persen, pendapatan BUMI justru mengalami penurunan pada semester pertama tahun 2024.

Pendapatan konsolidasi dari KPC dan Arutmin tercatat sebesar 2,89 miliar dolar AS, turun 13 persen secara tahunan (year-on-year) dari 3,30 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk fluktuasi harga batu bara di pasar internasional dan tantangan lain dalam industri.

BUMI menghadapi sejumlah tantangan pada semester pertama tahun 2024, termasuk penurunan harga batu bara, kendala pasokan dan permintaan, tantangan regulasi.

Serta dampak subsidi harga dan struktur royalti yang tidak merata antara sektor-sektor industri mineral.

Tantangan-tantangan ini memengaruhi kinerja keuangan perusahaan, yang tercermin dalam laba sebelum pajak yang tercatat sebesar 141 juta dolar AS, total pendapatan sebesar 135 juta dolar AS, dan pendapatan yang dapat diatribusikan sebesar 85 juta dolar AS, yang naik 3,8 persen secara tahunan (YoY).

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, BUMI merencanakan sejumlah strategi ekspansi dan optimalisasi.

Salah satu fokus utama perusahaan adalah mengadopsi proses digital dalam operasional tambang mereka.

Digitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, menekan biaya produksi, dan memperbaiki margin keuntungan, bahkan di tengah tekanan harga batu bara yang cenderung menurun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan