Kader Muda Golkar Laporkan Penyebar Foto Bahlil dengan Miras ke Polisi

Calon Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia (tengah) berjalan menuju ruangan saat menghadiri Munas XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (20/8/2024)-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Sumur Minyak Ilegal di Keluang Kembali Terbakar dan Meledak

Mereka menduga bahwa foto tersebut bisa jadi merupakan hasil jebakan atau pemotretan yang dipilih dengan sengaja untuk menciptakan narasi negatif.

Lisman Hasibuan menegaskan bahwa tuduhan yang mereka ajukan meliputi pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.

Pihaknya telah menyerahkan bukti berupa beberapa tautan media sosial yang memuat foto tersebut.

BACA JUGA:Komisioner dan Staf Bawaslu Kota Lubuklinggau Dikabarkan Kecelakaan, Begini Kondisi Keduanya !

BACA JUGA:Polisi Gagalkan Peredaran 1 Kilogram Sabu di Ogan Ilir : Seorang Pengedar Terancam Hukuman Berat !

"Belum tentu juga Pak Bahlil yang minum. Bisa saja itu punya orang. Mungkin beliau lagi terima telepon, akhirnya bisa difoto ataupun dijebak dalam momentum itu," kata Hasibuan.

Bareskrim Polri kini bertugas untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.

Laporan resmi telah diterima oleh bagian SPKT Polri pada tanggal 26 Agustus 2024, dan proses penyelidikan diharapkan segera dimulai.

Kader Muda Partai Golkar berharap pihak kepolisian dapat segera menemukan pelaku dan mengusut tuntas kasus ini.

Mereka menilai ada kemungkinan keterlibatan oknum internal yang ingin merusak soliditas partai dan nama baik Bahlil Lahadalia.

Lisman Hasibuan menambahkan, "Indikasinya ada pihak-pihak dari internal juga yang tidak ingin solidaritas Partai Golkar ini solid dan tidak ingin Partai Golkar ini besar serta ingin merusak nama baik ketua umum Partai Golkar yang terpilih, yaitu Pak Bahlil. Itu yang kami sayangkan, dan kami minta Bareskrim untuk mengusut tuntas masalah ini."

Kader Muda Golkar menilai penting untuk menangani kasus ini secara serius, mengingat dampak negatif yang dapat timbul bagi reputasi ketua umum serta partai secara keseluruhan.

Mereka mengklaim bahwa penyebaran foto tersebut merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk menciptakan ketidakstabilan dalam partai dan melemahkan posisi kepemimpinan Bahlil Lahadalia.

Keberadaan foto tersebut di media sosial telah menimbulkan berbagai reaksi, terutama dari kalangan anggota partai dan pendukung Bahlil Lahadalia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan