Selendang Mayang : Kuliner Tradisional Betawi yang Kembali Menyapa Pecinta Kuliner Nusantara

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Senin , 19 Aug 2024 - 15:43

Segarnya Selendang Mayang, minuman tradisional Betawi yang menghadirkan cita rasa nostalgia dalam setiap tegukan-Foto: Instagram @milokitchen-

KULINER,KORANPALPOS.COM - Di tengah maraknya kuliner modern dan internasional yang membanjiri ibu kota, sebuah kuliner tradisional khas Betawi bernama Selendang Mayang kembali mencuri perhatian masyarakat.

Hidangan penutup yang menyegarkan ini kini mulai banyak ditemui di berbagai sudut Jakarta, dari gerobak kaki lima hingga restoran mewah, sebagai upaya untuk melestarikan warisan kuliner nenek moyang.

Selendang Mayang merupakan minuman tradisional khas Betawi yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Nama "Selendang Mayang" sendiri diambil dari bentuk dan warnanya yang menyerupai selendang dengan warna-warna cerah yang indah.

Hidangan ini terbuat dari adonan tepung beras yang dikukus dan dipotong kotak-kotak, disajikan dengan kuah santan dan sirup gula merah yang manis.

"Selendang Mayang adalah salah satu kuliner warisan leluhur yang sudah ada sejak lama. Dulu, minuman ini sering disajikan pada acara-acara adat Betawi seperti pernikahan dan khitanan," ujar Hj. Nurhayati, seorang budayawan Betawi yang aktif dalam pelestarian budaya lokal.

Dalam beberapa tahun terakhir, Selendang Mayang sempat mengalami penurunan popularitas akibat gempuran minuman-minuman modern seperti boba tea dan kopi kekinian.

Namun, berkat upaya dari berbagai pihak, terutama komunitas pecinta kuliner dan pemerintah daerah, minuman tradisional ini kembali naik daun.

Salah satu inisiatif yang berhasil mengangkat kembali popularitas Selendang Mayang adalah Festival Kuliner Betawi yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah pada bulan Juli lalu.

Acara ini menampilkan berbagai hidangan khas Betawi, dengan Selendang Mayang sebagai bintang utamanya.

selendang mayang : kuliner tradisional betawi yang kembali menyapa pecinta kuliner nusantara                            kuliner,koranpalpos.com -  di tengah maraknya kuliner modern dan internasional yang membanjiri ibu kota, sebuah kuliner tradisional khas betawi bernama selendang mayang kembali mencuri perhatian masyarakat.
hidangan penutup yang menyegarkan ini kini mulai banyak ditemui di berbagai sudut jakarta, dari gerobak kaki lima hingga restoran mewah, sebagai upaya untuk melestarikan warisan kuliner nenek moyang.
selendang mayang merupakan minuman tradisional khas betawi yang telah ada sejak zaman kolonial belanda.
nama "selendang mayang" sendiri diambil dari bentuk dan warnanya yang menyerupai selendang dengan warna-warna cerah yang indah.
baca juga:rujak mie : perpaduan unik makanan khas indonesia yang menjadi favorit
baca juga:pancake kentang : kreasi kuliner yang memikat selera
hidangan ini terbuat dari adonan tepung beras yang dikukus dan dipotong kotak-kotak, disajikan dengan kuah santan dan sirup gula merah yang manis.
"selendang mayang adalah salah satu kuliner warisan leluhur yang sudah ada sejak lama. dulu, minuman ini sering disajikan pada acara-acara adat betawi seperti pernikahan dan khitanan," ujar hj. nurhayati, seorang budayawan betawi yang aktif dalam pelestarian budaya lokal.
dalam beberapa tahun terakhir, selendang mayang sempat mengalami penurunan popularitas akibat gempuran minuman-minuman modern seperti boba tea dan kopi kekinian.
namun, berkat upaya dari berbagai pihak, terutama komunitas pecinta kuliner dan pemerintah daerah, minuman tradisional ini kembali naik daun.
baca juga:tahu dan tempe bacem kuliner khas jawa yang sarat rasa dan makna
baca juga:kue semprong : tradisi kuliner yang melekat dalam budaya indonesia
salah satu inisiatif yang berhasil mengangkat kembali popularitas selendang mayang adalah festival kuliner betawi yang diadakan di taman mini indonesia indah pada bulan juli lalu.
acara ini menampilkan berbagai hidangan khas betawi, dengan selendang mayang sebagai bintang utamanya.
"tujuan kami mengadakan festival ini adalah untuk mengenalkan kembali kuliner-kuliner tradisional kepada generasi muda. kami ingin mereka bangga dan melestarikan warisan kuliner ini," kata ahmad fauzi, ketua panitia festival kuliner betawi 2024.
tidak hanya mempertahankan resep tradisional, beberapa pengusaha kuliner muda juga melakukan inovasi dalam penyajian selendang mayang untuk menarik minat konsumen yang lebih luas.
baca juga:sate gondang ala angkringan: lezat dan baik untuk kesehatan otak
baca juga:sate gondang ala angkringan: lezat dan baik untuk kesehatan otak
salah satunya adalah dengan menambahkan berbagai topping seperti buah-buahan segar, jelly, dan bahkan es krim.
siti aisyah, pemilik kedai "mayang modern" di kawasan kemang, adalah salah satu pelopor inovasi ini.
"kami ingin selendang mayang tidak hanya dinikmati oleh orang tua, tetapi juga oleh anak muda. dengan menambahkan topping dan menyajikannya dalam kemasan yang lebih modern, kami berharap bisa menarik lebih banyak pelanggan," ungkap siti.
usaha siti ternyata membuahkan hasil.
kedainya kini selalu ramai dikunjungi, terutama oleh kalangan muda yang penasaran dengan cita rasa baru dari minuman tradisional ini.
"awalnya saya tidak terlalu suka minuman tradisional, tapi setelah mencoba selendang mayang dengan es krim matcha di sini, saya jadi ketagihan," kata dinda, seorang pengunjung kedai tersebut.
melihat antusiasme masyarakat terhadap selendang mayang, pemerintah provinsi dki jakarta melalui dinas pariwisata dan kebudayaan turut memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan dan bantuan modal bagi para pelaku usaha kuliner tradisional.
"kami menyadari pentingnya melestarikan kuliner tradisional sebagai bagian dari identitas budaya jakarta. oleh karena itu, kami menyediakan program pelatihan bagi umkm kuliner dan memberikan bantuan modal untuk membantu mereka mengembangkan usahanya," jelas kepala dinas pariwisata dan kebudayaan dki jakarta, sri haryati.
selain itu, pemerintah juga berencana memasukkan selendang mayang ke dalam daftar warisan budaya tak benda indonesia yang diakui oleh unesco.
langkah ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi selendang mayang di kancah kuliner nasional dan internasional.
kembalinya popularitas selendang mayang mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.
banyak yang berharap agar minuman tradisional ini tidak lagi tenggelam oleh arus modernisasi dan tetap menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat jakarta.
"selendang mayang bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan kita sebagai orang betawi. saya berharap generasi muda dapat terus melestarikan dan mengembangkan kuliner ini," tutup hj. nurhayati dengan penuh harap.
dengan berbagai upaya dan dukungan yang ada, besar harapan bahwa selendang mayang akan terus eksis dan menjadi salah satu ikon kuliner indonesia yang dikenal hingga mancanegara.
ini bukan hanya tentang menjaga rasa, tetapi juga tentang merawat warisan budaya yang tak ternilai harganya.*