Penemuan Cadangan Migas Baru di Sumatera Selatan : PHE Catatkan Produksi 1,05 Juta BOEPD di Semester I 2024 !
Anjungan pengeboran migas Hakuryu 14 yang dioperasikan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Selat Makassar, untuk mengebor sumur eksplorasi PS-1X-FOTO : ANTARA-
Di tengah keberhasilannya dalam meningkatkan produksi migas, PHE juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap dekarbonisasi dan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu langkah strategis yang diambil oleh PHE adalah penandatanganan kerja sama Carbon Capture dengan ExxonMobil untuk pengembangan CCS Hub Asri Basin.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan potensi penyimpanan CO2, sekaligus membuka peluang bisnis baru dalam program dekarbonisasi di Asia Tenggara.
Selain itu, PHE juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Sucofindo mengenai penjajakan potensi dan implementasi teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) serta Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).
Dengan teknologi CCS dan CCUS, PHE memiliki peluang untuk memanfaatkan CO2 yang dihasilkan untuk diinjeksikan ke dalam reservoir yang telah menipis (depleted reservoir) sebagai bagian dari Enhanced Oil Recovery (EOR) atau Enhanced Gas Recovery (EGR).
Inisiatif ini tidak hanya mendukung upaya pengurangan emisi karbon, tetapi juga berpotensi meningkatkan produksi migas melalui metode injeksi CO2.
Meski PHE telah mencatatkan berbagai pencapaian signifikan, tantangan dalam industri migas masih tetap ada.
Tantangan utama yang dihadapi oleh PHE termasuk fluktuasi harga minyak dunia, ketidakpastian regulasi, serta risiko operasional di lapangan.
Namun, dengan pendekatan yang agresif dalam eksplorasi dan pengembangan, serta inovasi dalam teknologi dekarbonisasi, PHE optimis dapat mengatasi tantangan-tantangan ini.
Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, menegaskan bahwa perusahaan akan terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk mencapai target yang telah ditentukan.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan mitra bisnis, dalam mendukung keberlanjutan operasi migas dan menjaga ketahanan energi nasional.
Keberhasilan PHE dalam meningkatkan produksi migas pada semester I-2024 tidak hanya berdampak pada perusahaan, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional.
Dengan terus menggali potensi sumber daya migas di dalam negeri, PHE membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor energi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan stabilitas ekonomi dan keamanan energi negara.
Lebih lanjut, langkah-langkah PHE dalam pengembangan teknologi CCS dan CCUS menunjukkan komitmen perusahaan terhadap masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dengan terus mendorong inovasi dan eksplorasi, PHE berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain kunci dalam transisi energi nasional dan global.