Motor Mendadak Mogok, Puluhan Warga Datangi SPBU Patih Galung
SPBU 24 311125 atau lebih dikenal dengan SPBU Patih Galung diduga mendistribusi BBM bercampur air, akibatnya menuntut pertanggungjawaban pihak SPBU.-Foto : Prabu Agustian-
PRABUMULIH, PALPOS.BACAKORAN.COM - Puluhan warga kota Prabumulih Sumatera Selatan mendatangi SPBU 24 311125 atau yang lebih dikenal dengan SPBU Patih Galung, Selasa, 13 Agustus 2024, sekitar pukul 08.39 WIB.
Warga tersebut mendatangi SPBU di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat tersebut untuk menuntut tanggung jawab dari pihak pengelola SPBU setelah motor mereka mogok akibat mengisi BBM jenis pertalite di tempat tersebut.
Kedatangan puluhan warga tersebut menimbulkan keributan di SPBU Patih Galung.
Perdebatan antara warga dan pegawai SPBU terjadi.
BACA JUGA:Jembatan P6 Kecamatan Lalan Ambruk, Diduga Ditabrak Kapal Tongkang
Namun setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut dengan mengeluarkan BBM dari tangki motor warga, terbuktilah bahwa BBM yang diisi benar-benar bercampur dengan air.
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas BBM yang dijual oleh SPBU tersebut diragukan.
Setelah mengetahui fakta bahwa BBM yang disalurkan oleh SPBU Patih Galung bermasalah, pihak SPBU akhirnya meminta data para warga yang mengalami kerusakan pada motor mereka akibat BBM tersebut.
Masalah ini menjadi sorotan masyarakat kota Prabumulih, yang merasa kecewa dengan pelayanan SPBU yang seharusnya memberikan layanan yang berkualitas dan memastikan kualitas BBM yang dijual kepada konsumen.
BACA JUGA:Menyemarakkan HUT RI ke-79 : Ini yang Dilakukan Max Owner Prabumulih !
BACA JUGA:Vandalisme di Jalan Jendral Sudirman Prabumulih, Pol PP Gerak Cepat Bersihkan Coretan
Menurut Darman, salah seorang warga yang mengalami mogok motor pasca mengisi minyak di SPBU tersebut motornya moengalami mogok di jalan.
"Saya merasa sangat kecewa dengan pelayanan SPBU ini. Motor saya mogok hanya beberapa kilometer setelah mengisi BBM di sini. Setelah dilakukan pengecekan, baru diketahui bahwa BBM yang diisi bercampur dengan air. Ini merugikan bagi kami sebagai konsumen yang percaya dengan kualitas produk yang dijual," ungkap Darman.