Fakta dan Data 7 Jenderal Asal Sumatera Selatan : Perjalanan Karir dan Prestasi Cemerlang !

7 Jenderal asal Sumatera Selatan yang berkontribusi besar terhadap bangsa dan negara-Foto : Dokumen Palpos-

Dirinya menggantikan Jenderal TNI George Toisutta yang diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).

Pada 30 September 2019, jabatannya sebagai Pangkostrad digantikan oleh Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.

Burhanudin Amin pensiun dari TNI pada 5 November 2010.

Dirinya memulai pendidikan umum di SD NU pada 1964, kemudian masuk ke SMP Negeri pada 1968, lalu SMA Xaverius-1 pada 1971.

Burhanudin Amin lalu melanjutkan kuliah di FK Universitas Sriwijaya di Palembang pada 1972, kemudian lanjut ke STIE Maiji pada 2008.

Dalam pendidikan militer, Burhanudin Amin mulai masuk Akabri pada 1976, kemudian diteruskan masuk ke Sussarcabif pada 1977.

Burhanudin Amin juga pernah bertugas di beberapa tempat di Indonesia, seperti saat operasi di Timor Timur pada 1977-1978 sebagai Danton Yonif 711 Kodam XIII/Mdk, operasi Irian Jaya pada 1984-1985 sebagai Kasi Intel Yonif 712 Kodam XIII/Mdk.

Kemudian operasi Irian Jaya pada 1994-1995 sebagai Danyonif 412/Kostrad dan operasi Irian Jaya pada 1997-1998 sebagai Danbrigif 6/Kostrad.

3. Syahrir MS

Syahrir MS lahir di Baturaja, Kabupaten OKU, pada Juli 1947.

Alumni Akabri 1971 ini merupakan Danjen Kopassus ke-17, menjabat dari 1998 hingga 2000 setelah sebelumnya menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana.

Syahrir terlibat dalam Operasi Seroja di Timor-Timur dan operasi di Aceh. Sebelum pensiun pada 2002, ia juga menjabat sebagai Asops KASAD dan Dankodiklat TNI AD.

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Syahrir MS adalah purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dan Alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971.

Syahrir MS, mahir bidang Infanteri khususnya Komando Pasukan Khusus (NRP 24252).

Ia pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus, Asisten Operasi Kasad, dan Komandan Kodiklat TNI AD.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan