Salurkan Pupuk Urea Subsidi 35.696 Ton
Kegiatan operasional di Pabrik Pusri Palembang. Foto: Antara --
PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah menyalurkan pupuk urea subsidi seberat 35.696 ton pada Januari hingga Mei 2024.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono di Palembang, Selasa, mengatakan jumlah alokasi pupuk bersubsidi di Sumsel pada tahun ini telah mengalami peningkatan dari sebelumnya. Pupuk urea dialokasikan sebanyak 72.752 ton dan NPK 69.452 ton.
Namun, sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumsel No.301/KPTS/DIS.PTPH/2024 tentang penetapan alokasi dan HET pupuk subsidi sektor pertanian, sehingga alokasi untuk urea meningkat menjadi 124.356 ton dan NPK menjadi 148.476 ton.
“Untuk realisasi penyaluran sampai dengan periode Mei 2024 untuk jenis urea mencapai 28,7 persen atau sebanyak 35.696 ton, sedangkan untuk NPK terealisasi 24 persen atau sebanyak 35.667 ton,” katanya.
BACA JUGA:Slogan Indonesia Maju HUT RI Sejalan dengan Bung Karno
BACA JUGA:Pro-Kontra Akan Lahirkan Revisi UU TNI-Polri Terbaik
Ia menjelaskan total petani yang tercatat di Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian sebanyak 790 ribu, jumlah yang telah menyusun e-RDKK atau yang melakukan tahapan untuk mendapatkan pupuk subsidi baru mencapai 298.901 petani.
“Jadi masih cukup banyak petani yang belum bisa mengakses untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, dan ini menjadi tugas untuk kita agar kedepannya setiap tahun ada pembaharuan,” jelasnya.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan produksi di komoditas pertanian seperti cabai dan bawang merah, pihaknya berencana mengakselerasi program klaster dimana akan melibatkan semua komponen hulu hingga ke hilir, antara lain petani, distributor obat-obatan dan benih, pihak bank selaku penyedia bantuan permodalan, serta jaminan pasar.
Namun, pengembangan klaster nanti diharapkan tidak menggunakan pupuk bersubsidi, melainkan pupuk komersial, sebab penggunaan pupuk dalam proses penanaman harus sudah disiapkan sedari awal.
BACA JUGA:Anies Ajak Legislator Perindo Kritisi Kebijakan Pemerintah
BACA JUGA:Wujudkan Pilkada Damai, Pemkab Muara Enim Gelar Forum Diskusi Politik
“Artinya pengembangan komoditas seperti jagung, padi, terutama bawang merah dan cabai merah memang menggunakan pupuk komersial. Karena kalau mengandalkan pupuk subsidi akan sulit kita mengembangkan bawang merah dan cabai merah,” kata Bambang. (ant)