Awas ! Kawasan Ampera Masih Rawan Kriminal
--
Dikatakan Syaiful, pemerintah diharapkan bisa melakukan kajian, penyebab kriminalitas kembali marak. Apakah karena faktor ekonomi, banyaknya pengangguran atau karena masalah lainnya. “Kalau meningkatnya kriminalitas karena ekonomi masyarakt yang menurun.
Maka sudah jadi kewajiban pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, namun bila penyebabnya karena hal lain, maka Pemkot kot harus berpartisipasi untuk encari solusinya.
“Disamping itu, aparat penegak hukum juga harus lebih ketat dalan penjagaan keamanan yang salah satunya melalui patroli rutin serta membangun Posko khusus keamanan di Monpera dan sekitarnya. Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang, Kgs Sulaiman Amin, menyesalkan dan sangat mengutuk keras setiap perbuatan kriminal terhadap wisatawan yang datang ke Palembang.
"Sebab, ini akan merusak nama baik Kota Palembang sebagai kota pariwisata yang sedang kita promosikan di Indonesia dan mancanegara," kata Sulaiman Amin, Rabu (29/11).
Sulaiman berharap ada tindakan tegas dari pihak kepolisian dalam hal ini Polrestabes Palembang dan jajarannya. “Serta Polda Sumsel, setiap perbuatan kejahatan terhadap wisatawan,” harapnya.
Dengan begitu, sambung Sulaiman, dapat membantu Pemerintah Kota Palembang dalam menciptakan keamanan dan ketertiban Kota Palembang.
Terpisah, Kabid Tidum Satpol-PP Kota Palembang, Cheryl Panggarbesi, juga sudah mendapatkan informasi terkait penodongan sopir bus pariwisata di kawasan Monpera. “Sudah kami tugaskan beberapa personel untuk mencari informasi pelaku penodongan itu," katanya.
Dia mengklaim, Satpol-PP Kota Palembang banyak berjaga di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB ). Sekitar UPT DLH, dekat musala BKB.
“Kalau Monpera merupakan aset pemerintah provinsi. Sehingga untuk area Monpera, tidak masuk dalam pengawasan Satpol-PP kota," tukasnya.
Sementara Pol-PP Pariwisata, lanjut Cheryl, tugasnya bukan menjaga tempat wisata setiap hari. Tapi tugas dari Pol-PP Pariwisata, penjagaan atau pengamanan saat acara yang dihadiri tamu-tamu undangan.
Menurutnya, yang menjaga BKB adalah Patroli Pol-PP. “Mereka patroli mobile di kawasan BKB mulai dari gate masuk depan Riverside, dermaga Tugu Belido, pelataran dan panggung BKB, museum, dan Kantor Dinas Kebudayaan Kota Palembang," urai Cheryl.
Diakui, kawasan BKB sendiri sudah sering terjadi tindakan kriminal. Seperti penodongan dan pemalakan, yang bahkan pelaku menggunakan sajam atau senpi.
“Harapan kami kawasan ini juga dapat mendapat perhatian dari pihak kepolisian, khususnya polsek setempat untuk sinergi dengan patroli bersama,” tukasnya.
Sementara itu Praktisi Hukum, Sulyaden SH mengatakan, masih sering terjadinya tindak kriminalitas di Kota Palembang khususnya di Kawasan destinasi wisata tentu membuat masyarakat khawatir.
“Padahal kita tahu di lokasi tersebut ada pos polisi. namun demikian hal tersebut tidak membuat takut pelaku kriminalitas seperti yang baru-baru ini terjadi terhadap sopir wisatawan yang melintas dari Jakarta hendak menuju Riau, karena tertarik melihat keindahan jembatan Ampera mereka memutuska hendak berpoto di jembatan Ampera, namun sopir bus yang mengantarkan mereka harus mengalami hal yang tidak seharusnya ia alami yaitu ditodong dan uangnya dirampas,” ucapnya.