Nilai Tukar Rupiah Selasa 23 Juli 2024 : Menguat 23 Poin Menjadi Rp16.197 per Dolar AS !

Kurs rupiah dibuka menguat 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.197 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.220 per dolar AS.-FOTO : ANTARA-

Dukungan Biden kepada Kamala Harris menunjukkan keberlanjutan kebijakan Demokrat, namun kemunculan kembali Donald Trump sebagai kandidat terdepan membawa bayangan kebijakan yang lebih proteksionis dan nasionalis.

Di Asia, langkah PBoC dalam menurunkan suku bunga diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi Tiongkok yang lambat.

Dengan penurunan suku bunga, PBoC berusaha untuk mendorong pinjaman dan investasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Keputusan ini memberikan dorongan tambahan bagi mata uang Asia termasuk rupiah, mengingat Indonesia merupakan salah satu mitra dagang utama Tiongkok.

Dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda stabilitas.

Pertumbuhan jumlah uang beredar (M2) yang meningkat dan penyaluran kredit yang solid menunjukkan bahwa ekonomi domestik masih bergerak dengan baik.

Investor asing yang terus membeli surat berharga negara juga menandakan kepercayaan yang tinggi terhadap perekonomian Indonesia.

Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai kebijakan fiskal dan moneter.

Lelang obligasi negara dengan target indikatif yang tinggi mencerminkan kebutuhan pemerintah untuk pembiayaan proyek infrastruktur dan lainnya, namun juga menunjukkan kemampuan pasar untuk menyerap penawaran tersebut dengan baik.

Dampak jangka panjang dari keputusan Joe Biden untuk tidak mencalonkan diri akan bergantung pada dinamika politik di AS dalam beberapa bulan mendatang.

Jika Kamala Harris mampu meyakinkan pasar dengan kebijakan yang pro-ekonomi dan stabilitas, maka dampak positif dapat dirasakan lebih lama.

Sebaliknya, jika Donald Trump terpilih kembali, ketidakpastian kebijakan perdagangan dan hubungan internasional dapat kembali meningkat.

Sementara itu, kebijakan PBoC akan terus diawasi oleh pelaku pasar.

Jika langkah-langkah stimulus Tiongkok berhasil, maka ekonomi global dapat merasakan dampak positif, termasuk Indonesia.

Namun, jika pemulihan ekonomi Tiongkok tetap lambat, risiko penurunan permintaan global dapat menekan pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan