Data Bapanas Terbaru : Harga Beras, Bawang, Cabai, Minyak Goreng dan Telur Alami Kenaikan per 22 Juli 2024

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Senin , 22 Jul 2024 - 11:55

Aktivitas di pasar tradisional yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari-Foto : Dokumen Palpos-

data bapanas terbaru : harga  beras, bawang, cabai, minyak goreng dan telur alami kenaikan per 22 juli 2024                             bisnis, koranpalpos.com - badan pangan nasional (bapanas) mencatat sejumlah pangan mengalami kenaikan harga di tingkat pedagang eceran di seluruh indonesia per 22 juli 2024.
berdasarkan data yang dilansir dari panel harga bapanas pada senin 22 juli 2024 pukul 10.50 wib, harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan signifikan.
kenaikan ini mencakup berbagai jenis bahan pangan yang penting bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
baca juga:harga sembako di pasar tradisional naik, ini yang dilakukan pemkab muara enim 
baca juga:pj sekda prabumulih turun ke pasar cek harga sembako 
1. beras:
beras premium mengalami kenaikan sebesar 1,16 persen atau rp180 menjadi rp15.710 per kilogram (kg).
beras medium naik 0,37 persen atau rp50 menjadi rp13.610 per kg.
baca juga:pantau harga sembako, gelar operasi opm sayur dan ayam
baca juga:jelang ramadhan, harga sembako di oku diprediksi bakal naik
beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) bulog juga naik 0,24 persen atau rp30 menjadi rp12.640 per kg.
2. bawang:
bawang merah naik 0,75 persen atau rp230 menjadi rp30.830 per kg.
baca juga:ratu dewa terus pantau harga sembako
baca juga:tingkatkan pengawasan pasar, antisipasi lonjakan harga sembako
bawang putih bonggol naik 0,77 persen atau rp310 menjadi rp40.410 per kg.
3. cabai:
cabai merah keriting naik 1,12 persen atau rp500 menjadi rp45.110 per kg.
baca juga:pemkab oku timur pastikan harga sembako stabil 
baca juga:warga diminta antisipasi lonjakan harga sembako
cabai rawit merah melonjak naik 1,46 persen atau rp1.530 menjadi rp63.650 per kg.
4. daging dan telur:
harga daging sapi naik 0,58 persen atau rp790 di level rp136.120 per kg.
daging ayam ras mengalami penurunan sebesar 1,13 persen atau rp400 menjadi rp35.030 per kg.
telur ayam ras naik 0,92 persen atau rp270 menjadi rp29.460 per kg.
5. komoditas lainnya:
kedelai biji kering (impor) naik 1 persen atau rp120 di level rp12.130 per kg.
gula konsumsi naik 0,56 persen atau rp100 menjadi rp18.070 per kg.
minyak goreng kemasan sederhana naik 0,61 persen atau rp110 menjadi rp18.090 per kg.
minyak goreng curah turun 0,81 persen atau rp130 menjadi rp15.920 per kg.
tepung terigu curah naik 0,10 persen atau rp10 menjadi rp10.290 per kg.
tepung terigu kemasan naik 0,75 persen atau rp100 menjadi rp13.380 per kg.
jagung di tingkat peternak naik 1,05 persen atau rp60 menjadi rp5.760 per kg.
garam halus beryodium turun 0,17 persen atau rp20 menjadi rp11.440 per kg.
6. harga ikan:
ikan kembung naik 5,63 persen atau rp2.070 menjadi rp38.860 per kg.
ikan tongkol naik 2,62 persen atau rp820 menjadi rp32.070 per kg.
ikan bandeng naik 3,22 persen atau rp1.030 menjadi rp32.970 per kg.
kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi rantai pasokan dan distribusi.
beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kenaikan harga meliputi:
1. cuaca dan iklim:
kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, banjir, atau kekeringan dapat memengaruhi hasil panen dan mengganggu proses distribusi.
misalnya, bencana alam yang memengaruhi daerah penghasil beras atau cabai dapat menyebabkan pasokan berkurang, sehingga harga meningkat.
2. biaya produksi:
kenaikan harga bahan baku, energi, dan biaya transportasi dapat berdampak pada harga jual akhir komoditas pangan.
misalnya, naiknya harga energi atau bahan baku pakan ternak dapat memengaruhi harga daging dan telur.
3. permintaan dan penawaran:
perubahan dalam pola konsumsi dan permintaan pasar dapat mempengaruhi harga. jika permintaan tinggi sementara pasokan terbatas, harga cenderung naik.
sebaliknya, jika ada kelebihan pasokan dan permintaan rendah, harga dapat turun.
4. kebijakan pemerintah:
kebijakan pemerintah seperti pembatasan ekspor, penetapan harga maksimum, atau subsidi pertanian dapat mempengaruhi harga pangan.
kebijakan yang mendukung produksi dalam negeri atau mengatur pasar dapat berkontribusi pada fluktuasi harga.
5. permasalahan distribusi:
gangguan dalam rantai distribusi, seperti masalah transportasi atau logistik, dapat menyebabkan keterlambatan pasokan dan menyebabkan harga naik.
keterbatasan kapasitas distribusi juga dapat mempengaruhi harga di pasar lokal.
kenaikan harga pangan dapat berdampak signifikan terhadap konsumen dan ekonomi secara keseluruhan:
1. dampak pada konsumen:
kenaikan biaya hidup: peningkatan harga pangan berpotensi meningkatkan biaya hidup, terutama bagi keluarga dengan pendapatan rendah yang menghabiskan sebagian besar anggaran mereka untuk makanan.
2. perubahan pola konsumsi: konsumen mungkin harus mengubah pola konsumsi mereka, mengurangi pembelian bahan pangan tertentu atau mencari alternatif yang lebih murah.
3. dampak pada ekonomi:
inflasi: kenaikan harga pangan dapat berkontribusi pada inflasi, yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi.
penerimaan pemerintah: pemerintah mungkin perlu menyesuaikan kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatasi dampak inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.
dalam menghadapi kenaikan harga pangan, pemerintah dapat mengambil beberapa langkah untuk meredakan dampak dan kenaikan harga pangan pada 22 juli 2024.
mnunjukkan tantangan yang dihadapi pasar dalam menjaga kestabilan harga.
meskipun beberapa komoditas mengalami penurunan harga, kenaikan yang terjadi pada bahan pangan utama seperti beras, bawang, cabai, dan telur mempengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi.
pemerintah dan pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini melalui peningkatan produksi, pengaturan pasar, dan transparansi informasi.
dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan harga pangan dapat dikendalikan dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 26 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan