PJ Walikota Ajak Warga Jadikan Palembang Kota Ramah Wisatawan
Suasana di Jembatan Ampera Kota Palembang, Sumatera Selatan saat pagi hari. Foto : Antara--
Ia menyebutkan dalam merawat itu semua diperlukan peranan yang luar biasa dari semua warga Kota Palembang karena warga yang menjalani keseharian.
Oleh karena itu, perilaku baik mulai dari membuang sampah pada tempatnya dan berbicara yang santun.
Menurutnya Kota Palembang sudah terkenal ke seluruh kancah Indonesia bahkan luar negeri.
Namun untuk membuat wisatawan mau datang ke Kota Palembang tidak semudah mengajak anak kecil agar mau bermain.
BACA JUGA:Sajikan 11 Video Art Lahan Basah ke Gen Z
BACA JUGA:Napi Lapas Perempuan Terima Perlindungan BPJS Kesehatan
Warga harus memberikan kesan yang baik karena Kota Palembang memang sudah memadahi untuk layanan tamu karena semuanya dimiliki.
Di tengah fokus Pemkot Palembang menjalankan program unggulan seperti memberikan fasilitas warga menjadi tenaga kerja, penanganan stunting, memberikan kesempatan warga disabilitas menjadi ASN, penanganan banjir melalui Jumat gotong royong.
Pemkot terus berupaya menyiapkan kegiatan yang bisa mengundang wisatawan sehingga meningkatkan perekonomian dan warga bisa merasakan dampaknya.
Pemerintah Kota Palembang bahkan juga menggandeng perusahaan umum pembangunan perumahan nasional (Perum Perumnas) untuk merevitalisasi kawasan rumah susun di Kecamatan Ilir Barat I demi menjaga estetika keindahan wajah kota.
Pemkot Palembang memiliki beberapa program terkait penataan ruang dan juga layanan dasar sehingga perlu berkoordinasi dengan stake holder terkait terutama Perum Perumnas.
BACA JUGA:Sinergi Pengamanan Obyek Vital Nasional
Menurutnya, ia bersama jajaran sudah melakukan tinjauan langsung di lokasi rumah susun. Kawasan rusun ini sudah seharusnya menjadi perhatian serius karena termasuk daerah yang padat penduduk di tengah kota dengan kondisinya yang sudah tak layak huni.
Terlebih lagi umur bangunan yang sudah cukup tua berdiri sekitar tahun 1980an yang terdiri dari kurang lebih sekitar 3.250 kepala keluarga.
"Poin utamanya setelah kami lihat memang sudah tidak layak sebagai tempat hunian, tempatnya tidak sehat untuk itu kami ingin mengetahui apa program selanjutnya dari Perum Perumnas," ujarnya.