Sekda : Minum Kopi Tradisi Menjaga Silaturahmi yang Perlu Diteruskan
Sekda Banyuasin, Erwin Ibrahim menghadiri pemecahan rekor MURI minum kopi serentak di tepi Sungai Musi Palembang-Foto : Roni-
PALEMBANG, KORANPALPOS.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar sebuah acara istimewa yang berhasil memecahkan rekor MURI berupa minum kopi serentak terbanyak di tepi sungai se-Sumsel. Acara ini dipusatkan di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang pada Sabtu siang dan menjadi ajang yang penuh makna serta kebersamaan.
Di wilayah Kabupaten Banyuasin, kegiatan ini diselenggarakan di lokasi perkantoran PT. Sutopo Lestari Jaya. Acara ini dihadiri oleh seluruh Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, pelajar, dan masyarakat umum, dengan total sekitar 1.000 peserta yang ikut serta meramaikan acara.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., IPU ASEAN Eng, mewakili Pj. Bupati Banyuasin, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar serentak di 17 Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.
“Total akan ada 27 ribu peserta. 1.000 peserta di setiap Kabupaten/Kota dan 10 ribu peserta dari Provinsi,” ungkap Erwin Ibrahim.
BACA JUGA:Pj. Bupati Banyuasin Sambut Kedatangan Jamaah Haji Banyuasin Kloter 16
BACA JUGA:ASLI Gelar Pelatihan Laundry
Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk kopi asal Sumatera Selatan sekaligus untuk menggairahkan dan meningkatkan UMKM kopi di wilayah tersebut.
“Melalui zoom tadi kita dengar tagline-nya ‘kopi lokal harumnya mendunia’ karena memang melalui event ini produk kopi Sumsel bisa go internasional,” imbuh Erwin Ibrahim.
Secara statistik, Provinsi Sumatera Selatan merupakan penghasil kopi terbesar di Indonesia, dengan jenis kopi robusta yang paling banyak ditemui di daerah dataran tinggi seperti Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat, Empat Lawang, Musi Rawas, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
Meskipun Kabupaten Banyuasin bukan daerah penghasil kopi, minum kopi telah menjadi salah satu kebiasaan bahkan tradisi dalam masyarakat setempat.
BACA JUGA:Pendamping Desa Dituntut Mampu Wujudkan Desa Mandiri
BACA JUGA:Pecahkan Rekor MURI, Ribuan Peserta Ikut Gerakan Minum Kopi Serentak di Pinggir Sungai Ogan
Minuman kopi biasa disuguhkan untuk menyambut tamu kehormatan dan bahkan sebagai media untuk menyelesaikan masalah bagi pihak yang berkonflik. Tradisi minum kopi ini dianggap mampu mempererat hubungan sosial dan memfasilitasi dialog serta penyelesaian masalah.
“Minum kopi bukan sekadar menikmati minuman, tetapi juga sebuah tradisi yang mempererat tali silaturahmi dan memfasilitasi penyelesaian konflik dengan cara yang lebih santai dan mendamaikan,” ujar Erwin Ibrahim.