Tragedi Tambang Rakyat di Gorontalo : 33 Orang Terimbun Longsor, 8 Ditemukan Meninggal !
Situasi di Posko SAR pencarian korban longsor di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo-FOTO : ANTARA-
GORONTALO, KORANPALPOS.COM - Tragedi tanah longsor yang melanda kawasan tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, telah merenggut nyawa delapan orang dari 33 korban yang dilaporkan terjebak.
Insiden memilukan ini mengundang perhatian luas, mengingat dampak signifikan terhadap masyarakat setempat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo, Heriyanto, mengonfirmasi bahwa delapan korban yang ditemukan telah meninggal dunia berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya yang berhasil selamat.
BACA JUGA:Sindikat Sabu Asal Riau Tertangkap di Banyuasin : Disita Lebih 1 Kilogram, 4 Kurir Diamankan !
BACA JUGA: Kecelakaan Kembali Terulang di Perlintasan Tanpa Palang Pintu : Pemuda Tewas Tragis !
“Dari hasil pendataan masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya, ada sekitar 20 korban lainnya yang masih dalam tahap pencarian,” ujar Heriyanto saat memberikan keterangan pers di Gorontalo pada Senin, 8 Juli 2024.
Para korban yang selamat sebagian besar mengalami luka-luka serius, termasuk patah tulang, sehingga mereka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Upaya penyelamatan ini melibatkan ratusan personel gabungan dari berbagai instansi yang dikerahkan ke lokasi tambang rakyat untuk melakukan pencarian terhadap para korban yang masih hilang.
BACA JUGA:Cewek Karaoke di Lubuklinggau Ditikam Rekan Sendiri : Begini Kondisinya !
BACA JUGA:Tepergok Massa Hendak Mencuri Motor: Begini Nasib Warga Keluang Ini !
Namun, operasi SAR ini menghadapi berbagai kendala, terutama karena lokasi tambang rakyat tersebut berjarak 23,7 kilometer dari Posko SAR induk dengan kondisi medan yang sulit dilalui.
“Selain itu, seluruh jembatan yang biasa dilalui sepeda motor untuk mengangkut penumpang menuju lokasi tambang telah putus sehingga personel harus berjalan kaki,” tambah Heriyanto.
Meski demikian, semangat dan tekad para petugas SAR tidak surut. Mereka terus berupaya keras untuk menemukan korban-korban yang masih terjebak.
BACA JUGA:Tragedi Warung Kopi di Ogan Ilir Terungkap : Satu dari Dua Pelaku Dibekuk, Ini Motifnya !