Megawati Sebut Bansos Harus Dikurangi Imbas Biaya UKT Meroket

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024).--Foto: Antara

BACA JUGA:Resmi, Fery Antoni Gandeng dr Herly Maju di Pilkada OKU Timur

BACA JUGA:MKMK Putuskan Anwar Usman tak Langgar Kode Etik

Hal ini membuat sulit bagi banyak orang tua untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Kenaikan UKT secara serempak telah memicu penurunan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rendahnya APK perguruan tinggi Indonesia atau Gross Enrollment Ratio untuk kategori tersier (pendidikan tinggi) yaitu sebesar 31,45 persen per 2023.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy secara tegas mendukung usulan untuk memberikan pinjaman dana biaya kuliah kepada mahasiswa dengan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, Muhadjir juga menyatakan bahwa ia tidak masalah dengan penggunaan pinjaman online (pinjol) sebagai bentuk inisiatif lain yang dapat memberikan manfaat besar bagi mahasiswa.

"Pokoknya semua inisiatif baik untuk membantu kesulitan mahasiswa harus kita dukung, termasuk pinjol," kata Muhadjir di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).

BACA JUGA:Mochammad Afifuddin Ditunjuk Jadi Plt Ketua KPU RI

BACA JUGA:Mochammad Afifuddin Ditunjuk Jadi Plt Ketua KPU RI

Ia tidak merasa khawatir tentang penggunaan pinjaman online yang digunakan masyarakat untuk biaya perkuliahan.

Baginya, hal tersebut adalah upaya yang sah, selama bantuan tersebut diselenggarakan secara resmi dan tetap dapat dipertanggungjawabkan dengan transparan.

Dia juga menegaskan bahwa penggunaan dana melalui pinjaman online tidak merugikan mahasiswa, maka langkah tersebut dapat diterima.

"Asal itu resmi dan bisa dipertanggungjawabkan, transparan dan dipastikan tidak akan merugikan mahasiswa, kenapa tidak begitu?" katanya.**

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan