Selain itu, pelatihan dan pendampingan bagi para petani juga akan terus ditingkatkan agar mereka bisa menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik.
Selain gula batok, produk lain yang dihasilkan dari pohon aren adalah gula puan.
Gula puan juga merupakan salah satu produk unggulan Sumatera Selatan yang memiliki rasa dan aroma yang khas.
Pengembangan produk-produk ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Namun, ada beberapa kendala yang harus diatasi untuk mengoptimalkan produksi gula batok dari aren.
Pertama, kurangnya fasilitas dan infrastruktur pendukung seperti jalan dan irigasi di daerah perkebunan.
Hal ini membuat distribusi hasil panen menjadi terhambat dan biaya produksi menjadi tinggi.
Kedua, kurangnya akses ke pasar yang lebih luas.
Meskipun produksi gula batok cukup melimpah, banyak petani yang kesulitan menjual produk mereka dengan harga yang menguntungkan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu memfasilitasi pemasaran dan promosi produk gula batok, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ketiga, rendahnya adopsi teknologi modern dalam proses produksi.
Banyak petani yang masih menggunakan metode tradisional dalam pengolahan gula batok, sehingga produktivitas dan kualitas produk belum optimal.
Pelatihan dan transfer teknologi perlu dilakukan secara intensif agar petani dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk mereka.
Melihat potensi besar dari budidaya aren dan produksi gula batok, masa depan komoditi ini di Sumatera Selatan cukup menjanjikan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan lebih banyak petani yang tertarik untuk membudidayakan aren dan memanfaatkan peluang ekonomi dari produksi gula batok.
Pemerintah daerah juga berencana untuk mengembangkan kawasan khusus untuk budidaya aren.