Kurangnya minat petani untuk menanam aren disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya aren dan kurangnya pasar yang menjanjikan.
Berdasarkan data, terdapat 5 kabupaten dengan luas tanaman aren terbesar di Sumatera Selatan :
1. OKU Selatan: Luas 470 hektare dengan produksi 155 ton gula merah.
BACA JUGA:Daftar 10 Provinsi Penghasil Orang Pintar di Indonesia 2024 : Juaranya Bukan Sumatera Selatan !
BACA JUGA:Daftar 5 Kabupaten dan Kota Penghasil Orang Tajir di Sumatera Selatan : Juaranya Bukan Palembang !
2. Muratara: Luas 228 hektare dengan produksi 36 ton gula merah.
3. Ogan Ilir: Luas 94 hektare dengan produksi 37 ton gula merah.
4. Muara Enim: Luas 92 hektare dengan produksi 3 ton gula merah.
5. OKI: Luas 90 hektare dengan produksi 39 ton gula merah.
Total luas lahan aren di Sumatera Selatan mencapai 1.095 hektare dengan total produksi 297 ton gula merah.
Angka ini menunjukkan bahwa potensi produksi gula merah dari aren cukup besar, namun masih belum optimal.
Melimpahnya produksi bahan baku gula batok dari pohon aren menjadi perhatian pemerintah daerah.
Produksi gula batok khas Sumatera Selatan sudah lama digeluti masyarakat di skala rumahan, terutama di Kabupaten Banyuasin.
Gula batok ini dikenal dengan rasa yang khas dan kualitas yang baik, sehingga memiliki peluang besar untuk menembus pasar internasional.
Untuk mendukung pengembangan produksi gula batok, Pemprov Sumsel berencana melakukan berbagai inovasi.
Salah satunya adalah pengembangan teknologi pengolahan gula batok yang lebih efisien dan ramah lingkungan.