Mereka dua kali seri dalam dua pertandingan Nations League pada 2020, sedangkan satunya lagi dimenangkan Swiss pada Mei 2012 dalam skor 5-3.
Meskipun relatif lebih baik dalam tiga pertemuan terakhir itu, Swiss harus waspada karena Jerman edisi ini lebih mengerikan dibandingkan 12 tahun lalu.
Lihat saja statistik kedua tim setelah masing-masing tim melalui dua pertandingan Piala Eropa 2024 ini. Catatan Jerman mengungguli Swiss.
Jerman unggul dalam penciptaan peluang dan tembakan tepat sasaran.
Kalau Swiss membuat 20 peluang yang 11 di antaranya tepat sasaran, maka Jerman menciptakan 27 peluang yang 17 di antaranya tepat sasaran.
Jerman juga memiliki tingkat akurasi umpan yang lebih baik, sekitar 93,58 persen, sedangkan Swiss berada pada 83,03 persen.
Itu adalah salah satu aspek yang membuat Jerman cenderung di atas angin kala bertemu Swiss nanti.
Fokus mungkin tertuju kepada penampilan duet darah muda Jerman, Musiala dan Wirtz, serta jenderal lapangan tengah Swiss yang menginspirasi timnya, Granit Xhaka.
Musiala di ambang menjadi pemain Jerman pertama yang mencetak gol dalam tiga pertandingan turnamen besar, setelah Miroslav Klose dalam Piala Dunia 2002.
Musiala bisa menjadi pemain Jerman pertama yang mencetak gol dalam tiga pertandingan Piala Eropa.
Bagaimana dia bisa melakukan itu akan tergantung kepada bagaimana Nagelsmann memetakan rencana permainannya kepada skuadnya.
Tapi Nagelsmann agaknya tetap menempatkan Musiala, dan Wirtz, di kedua sayap serangan dalam formasi 4-2-3-1.
Mereka membentuk kuartet serang bersama ujung tombak Kai Havertz dan kapten Ilkay Gundogan sebagai penyerang kedua.
Toni Kroos dan Robert Andrich tetap menjaga pasak permainan yang mengatur ritme bermain tim Jerman.
Kiper kawakan Manuel Neur tetap dijaga Jonathan Tah dan Antonio Rudiger di jantung pertahanan, yang diapit di kedua sayap pertahanan oleh Mittelstaedt di kiri, dan Joshua Kimmich di kanan.
Murat Yakin sendiri kemungkinan tetap memasang tiga bek tengah dalam formasi 3-4-1-2.