14. Ogan Komering Ulu Timur: 27
15. Lahat: 18
16. Prabumulih: 8
17. Pagar Alam: 2
Upaya penurunan stunting di Sumatera Selatan melibatkan berbagai program dan intervensi yang dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk:
1. Peningkatan Asupan Gizi: Pemerintah daerah berfokus pada peningkatan asupan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dengan memberikan perhatian khusus kepada calon pengantin, ibu hamil, janin, dan anak-anak.
2. Pelayanan Kesehatan: Penyediaan pelayanan kesehatan yang optimal melalui puskesmas dan rumah sakit rujukan, serta pemantauan kesehatan ibu dan anak secara berkala.
3. Pendidikan dan Sosialisasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan kesehatan ibu dan anak melalui program pendidikan dan sosialisasi.
4. Program Keluarga Berencana: Implementasi Program Bangga Kencana yang fokus pada kesejahteraan keluarga dan pengendalian kelahiran.
5. Kerjasama Antar Sektor: Kolaborasi antara berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam penurunan stunting.
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, masih terdapat beberapa tantangan dan kendala dalam penurunan angka stunting di Sumatera Selatan, antara lain:
1. Koordinasi dan Konvergensi: Tantangan dalam menyamakan strategi dan sasaran antar berbagai pihak yang terlibat, termasuk pemerintah daerah, puskesmas, dan rumah sakit.
2. Masalah Data: Ketersediaan data yang akurat dan terintegrasi menjadi salah satu kendala utama dalam pemantauan dan evaluasi program penurunan stunting.
3. Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan di beberapa daerah juga menjadi kendala dalam pelaksanaan program kesehatan.
4. Kendala Geografis: Kondisi geografis yang sulit di beberapa wilayah menghambat akses terhadap layanan kesehatan dan gizi yang memadai.
5. Pola Makan dan Gizi: Masih adanya masyarakat yang belum memahami pentingnya pola makan yang seimbang dan gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak.