Parma dan Como telah lebih dahulu memastikan tempat mereka di Serie A dengan finis di posisi pertama dan kedua.
Parma tampil dominan sepanjang musim, sementara Como menunjukkan konsistensi yang luar biasa.
Bagi Venezia, musim ini adalah tentang kebangkitan dan pembuktian setelah dua tahun berada di Serie B.
BACA JUGA:Guardiola Isyaratkan Satu Musim Lagi
BACA JUGA:Butuh 6 Pemain Baru Gantikan Mbappe
Musim 2021/2022 adalah masa yang sulit bagi Venezia. Mereka terdegradasi ke Serie B setelah finis di posisi juru kunci dengan hanya mengumpulkan 27 poin.
Degradasi ini memaksa klub untuk melakukan evaluasi dan restrukturisasi besar-besaran, baik di sisi manajemen maupun pemain.
Datangnya Jay Idzes, pemain timnas Indonesia, menjadi salah satu langkah signifikan dalam upaya kebangkitan tersebut.
Idzes memberikan kontribusi penting sepanjang musim, menjadi pilar di lini belakang Venezia.
Kehadiran Jay Idzes tidak hanya membawa dampak positif di lapangan, tetapi juga memberikan sorotan internasional kepada Venezia. Idzes, yang merupakan pemain kunci timnas Indonesia, menunjukkan performa yang konsisten dan solid sepanjang musim.
Kemampuannya dalam membaca permainan dan kekuatan fisiknya memberikan stabilitas di lini pertahanan Venezia.
Tidak mengherankan jika penggemar sepak bola di Indonesia turut merayakan kesuksesan Venezia ini.
Di balik kesuksesan Venezia ini, ada sosok Paolo Vanoli, sang manajer yang berhasil meramu strategi yang tepat untuk membawa timnya kembali ke Serie A.
Vanoli, yang dikenal dengan pendekatan taktisnya yang disiplin dan terstruktur, berhasil mengoptimalkan potensi setiap pemain. Kepemimpinannya di sisi teknis dan motivasinya kepada para pemain menjadi faktor kunci dalam perjalanan sukses Venezia musim ini.
Vanoli menekankan pentingnya kerja sama tim dan determinasi di setiap pertandingan.
Strateginya yang fleksibel, mampu beradaptasi dengan situasi pertandingan, terlihat jelas dalam dua laga play-off melawan Cremonese.