Meskipun produksinya tidak sebesar tiga daerah sebelumnya, Musi Rawas tetap menjadi salah satu kontributor utama dalam suplai daging ayam kampung di Sumatera Selatan.
5. Kota Prabumulih
Kota Prabumulih, yang berjarak sekitar 111 km dari Palembang, menghasilkan 2.541.102,84 kg daging ayam kampung.
Produksi ini menunjukkan bahwa kota ini juga merupakan salah satu pusat penting bagi produksi ayam kampung di provinsi ini.
6. Palembang
Terakhir, kota Palembang mencatat produksi sebesar 8.886.065,16 kg daging ayam kampung.
Sebagai ibu kota provinsi, Palembang tidak hanya menjadi pusat konsumsi tetapi juga produksi ayam kampung, memastikan ketersediaan daging ayam kampung untuk masyarakatnya.
Meski produksi ayam kampung di Sumatera Selatan tergolong besar, peternak menghadapi berbagai tantangan.
Salah satunya adalah biaya produksi yang tinggi karena ayam kampung membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai usia potong dibandingkan ayam pedaging.
Selain itu, pemeliharaan ayam kampung memerlukan perhatian lebih dalam hal kesehatan dan kebersihan.
Namun, peluang untuk meningkatkan produksi dan kualitas ayam kampung tetap besar.
Dukungan dari pemerintah melalui berbagai program pengembangan peternakan, serta permintaan pasar yang stabil bahkan cenderung meningkat, memberikan prospek positif bagi peternak ayam kampung di Sumatera Selatan.
Untuk mengoptimalkan produksi ayam kampung, beberapa strategi dapat diterapkan.
Pertama, peningkatan kapasitas dan pengetahuan peternak melalui pelatihan dan penyuluhan tentang teknik pemeliharaan yang baik dan benar.
Kedua, penyediaan akses terhadap pakan berkualitas dan layanan kesehatan ternak untuk memastikan ayam kampung tumbuh sehat dan produktif.
Selain itu, pemasaran yang efektif juga penting.