Kontribusi Membentuk Armada Pertama Muslimin
MUAWIYAH, seorang pemimpin yang cemerlang, tidak hanya berperan dalam menguatkan perbatasan, tetapi juga menjadi tokoh sentral dalam pengembangan strategi militer Umat Islam.
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Muawiyah secara cepat menahan laju Romawi dengan mendirikan pos-pos strategis dan benteng-benteng penjaga di sepanjang perbatasan.
Namun, pencapaiannya yang paling fenomenal adalah pembentukan pasukan khusus untuk serangan musim panas dan musim dingin, yang dikenal dengan nama Syawati dan Shawafi.
Muawiyah tidak hanya mengandalkan pertahanan statis, tetapi juga melakukan serangan terus-menerus terhadap wilayah Romawi.
BACA JUGA:Kisah Muawiyah bin Abu Sufyan (8)
BACA JUGA:Mengatasi Susah Tidur Bagi Ibu yang Baru Melahirkan
Bahkan, ia turun langsung ke medan pertempuran beberapa kali.
Pada tahun 22 H/644 M, ia memimpin pasukan Muslim sebanyak 10 ribu prajurit dan berhasil merangsek hingga ke Amuriyah, dengan dukungan sahabat-sahabat besar seperti Abu Dzar al-Ghifari, Abu Ayyub al-Anshari, dan Ubadah bin Shamit.
Serangan-serangan ini membuat efek jera yang dahsyat bagi Byzantium.
Mereka terpaksa mengalihkan fokus perang ke pertahanan wilayah mereka sendiri, yang berujung pada kekalang-kabutannya di wilayah-wilayah perbatasan.
BACA JUGA:Waspada Terhadap 17 Larangan Saat Berpuasa Ramadhan
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (7)
Selain bergerak di darat, Muawiyah juga memusatkan perhatiannya di laut.
Ia mengajukan permohonan kepada Khalifah Umar untuk membentuk armada Muslimin, namun permohonan ini ditolak karena kekhawatiran akan keselamatan tentara Muslim.