Beberapa kondisi medis, seperti infeksi saluran kemih atau masalah hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan perubahan warna urin.
Adanya bakteri, sel darah putih, atau bahkan sel darah merah di dalam urin dapat membuatnya tampak keruh, gelap, atau bahkan berdarah.
Jadi, bagaimana kita dapat memastikan bahwa warna urin kita dalam kondisi "sehat" atau normal? Menurut Kim, menjaga diri tetap terhidrasi adalah kunci utamanya.
BACA JUGA:Cantik dari Dalam: Kunci Rahasia Kulit Halus dan Mata Sehat dengan Kurma
BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Tubuh saat Berpuasa : Pentingnya Mengatur Waktu dan Intensitas Olahraga
Jika kita memperhatikan bahwa warna urin kita lebih gelap dari biasanya, itu bisa menjadi tanda bahwa kita tidak minum cukup air.
Selain itu, mengonsumsi kafein dan alkohol dalam jumlah sedang juga penting. Kedua zat tersebut dapat bertindak sebagai diuretik, yang dapat menyebabkan kita buang air kecil lebih sering.
Namun, penting untuk diingat bahwa jika perubahan warna urin terjadi tanpa alasan yang jelas, atau jika kita memiliki riwayat pribadi atau keluarga yang menderita masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal, gangguan hati, atau infeksi saluran kemih, penting untuk berkonsultasi dengan dokter perawatan primer.
Dokter dapat membantu menyingkirkan kemungkinan masalah kesehatan yang mendasarinya, dan jika perlu, merujuk kita ke ahli urologi atau spesialis lainnya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan demikian, memantau warna urin kita dapat menjadi langkah awal yang sederhana namun penting dalam menjaga kesehatan kita.
Dengan memahami apa yang bisa diberikan warna urin tentang kondisi tubuh kita, kita dapat lebih aktif dalam menjaga kesehatan dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan.(ant)