Namun, kondisi tersebut hanya berlaku jika ibu tidak mengalami dehidrasi dan berat badan bayi tetap optimal.
Dalam hal asupan kalori, Jamilatus menekankan bahwa ibu yang menyusui membutuhkan tambahan sekitar 500 kalori per hari.
Ia menyarankan untuk memperhatikan pola makan dengan memasukkan protein, karbohidrat kompleks, serta asupan cairan yang cukup dari sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral.
BACA JUGA:Berjuang Melawan Musim Hujan : Ini Tips Pola Makan Sehat dari Dokter Gizi
BACA JUGA:Tips Mengurangi Bau Mulut saat Berpuasa, Tingkatkan Percaya Dirimu!
Selain itu, untuk merangsang refleks pelepasan ASI (Letting Down Reflex/LDR) saat menyusui, Jamilatus merekomendasikan untuk memijat area areola atau payudara menuju puting agar aliran ASI menjadi lebih lancar.
Ia juga menyarankan agar ibu tidak menunda atau menjadwalkan pemberian ASI, melainkan memberikan ASI secara on-demand sesuai dengan kebutuhan bayi.
Demi menjaga kesehatan dan produksi ASI yang baik, ibu juga perlu mendapatkan istirahat yang cukup. Kurangnya istirahat dapat menyebabkan penurunan produksi ASI dan meningkatkan risiko penyakit yang dapat mengganggu kesehatan ibu.
Dengan adanya panduan ini, diharapkan ibu menyusui dapat menjalani puasa dengan lancar dan tetap menjaga kesehatan diri serta bayi mereka.
Melalui perpaduan antara perhatian terhadap asupan nutrisi, cairan, dan istirahat yang cukup, ibu menyusui dapat tetap memberikan yang terbaik bagi bayi mereka di bulan Ramadan ini.***